Senin 18 Jul 2022 23:55 WIB

Menlu Retno: Peran Ulama Penting untuk Majukan Proses Perdamaian Afghanistan

Indonesia, Qatar dan Afghanistan telah melakukan dialog trilateral antara ulama

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan kepada Menlu Bangladesh A.K Abdul Momen bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam mendukung perdamaian di Afghanistan.
Foto: Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan kepada Menlu Bangladesh A.K Abdul Momen bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam mendukung perdamaian di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan kepada Menlu Bangladesh A.K Abdul Momen bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam mendukung perdamaian di Afghanistan. Salah satu upaya Indonesia adalah melakukan dialog trilateral antara ulama dari Indonesia, Qatar, dan Afghanistan.

Kedua menlu dalam pertemuan tersebut saling bertukar ide dan memiliki kesamaan posisi dalam isu Afghanistan. "Kami berbagi posisi yang sama. Kami ingin melihat Afghanistan yang damai, stabil dan makmur," ujar Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama Menlu Momen usai pertemuan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Senin (18/7/2022), yang disiarkan virtual melalui platform zoom meeting.

Retno mengatakan, peran ulama menjadi sangat penting dalam memastikan kemajuan di Afghanistan. Dalam konteks ini, Retno menyampaikan kepada Menlu Momen bahwa Indonesia, Qatar dan Afghanistan telah melakukan dialog trilateral antara ulama untuk berbagi pengalaman dan pandangan tentang manifestasi nilai-nilai Islam dalam masyarakat yang beragam, serta pentingnya partisipasi perempuan dalam masyarakat.

"Ulama Indonesia juga menjadi bagian dari kunjungan ulama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke Kabul bulan lalu," kata Retno kepada Momen.

Momen menyambut baik upaya Indonesia dalam memajukan perdamaian Afghanistan. Ia mengatakan, Bangladesh bersama kepemimpinan Indonesia sangat senang bergabung dalam mempromosikan perdamaian di Afghanistan.

"Afghanistan adalah negara persaudaraan. Kami telah mendukung mereka juga. Tapi kami juga ingin mereka membantu mempromosikan pemberdayaan perempuan, dan juga pemerintahan perwakilan yang demokratis di sana," kata Momen. "Kami akan membantu dan mendukung mereka dan berharap mereka mengembangkan dan bertahan hidup mereka di Afghanistan," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement