REPUBLIKA.CO.ID, SANTO DOMINGO -- Tiga belas tahanan tewas di sebuah penjara di kota Santo Domingo, Ekuador, pada Senin (18/7/2022). Ini adalah insiden terbaru kekerasan penjara yang mematikan di negara tersebut.
"Personel dari pusat melaporkan hingga sekarang 13 tahanan tewas dan dua terluka," kata badan penjara Ekuador, seraya menambahkan penghitungan akhir akan dilakukan oleh kantor jaksa agung.
Sebelumnya kekerasan di penjara di Santo Domingo pada bulan Mei menyebabkan 43 kematian. Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika mengatakan, sistem penjara Ekuador dirusak oleh pengabaian negara dan tidak ada kebijakan yang komprehensif. Termasuk kondisi penjara yang buruk bagi narapidana.
Penjara negara itu menampung sekitar 33.900 orang, atau 12,5 persen di luar kapasitas maksimum. Pemerintahan Presiden Guillermo Lasso mengaitkan kekerasan penjara dengan perkelahian antar geng untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan narkoba.
Tahun lalu, 316 tahanan tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di seluruh Ekuador. Polisi dan angkatan bersenjata merebut kembali kendali penjara. Badan penjara menyebut insiden itu sebagai "perselisihan".