PM Italia memimpin delegasinya, termasuk enam menteri, selama kunjungan satu hari ke ibu kota Aljazair, di mana mereka menandatangani perjanjian bersama mulai dari sektor energi terbarukan, hingga pengembangan industri, dan farmasi hingga isu keadilan.

Kunjungan itu dilakukan pada saat yang sangat sulit bagi Draghi, yang menghadapi krisis koalisi pemerintah di dalam negeri, setelah salah satu mitra koalisi utamanya menarik dukungan menjelang pemungutan suara mosi percaya pada Kamis lalu.

Seperti yang ditekankan Draghi dalam deklarasi bersama dengan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune, Aljazair memegang peran kunci dalam upaya Roma untuk mengurangi ketergantungannya dari gas Rusia dan mendiversifikasi sumber energinya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Aljazair telah menjadi pemasok gas pertama untuk Italia, kata Draghi Pekan lalu, dan perusahaan raksasa energi Aljazair Sonatrach mengumumkan peningkatan empat miliar meter kubik dalam pasokan yang direncanakan untuk bulan-bulan mendatang.

Semua negara Eropa berusaha mengurangi impor gas Rusia di tengah kekhawatiran bahwa Moskow dapat memblokir pasokan gasnya sebagai pembalasan atas sanksi Eropa yang dijatuhkan karena perang Ukraina.