REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Depot amunisi Ukraina yang berisi senjata yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa dihancurkan dalam serangan di dekat wilayah Odesa, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (19/7/2022).
“Hingga 200 militan” tewas ketika pasukan Rusia menggunakan senjata presisi tinggi untuk menargetkan “titik penempatan sementara” di wilayah Zaporizhzhia, menurut pernyataan kementerian Rusia.
“Senjata presisi tinggi telah menghantam posisi batalyon Brigade Udara ke-81 AFU dekat Dolina, Republik Rakyat Donetsk. Lebih dari 60 personel telah lumpuh, serta 7 kendaraan lapis baja dan 1 depot amunisi,” ungkap pernyataan itu.
Pasukan Rusia menghancurkan tujuh pos komando, lima depot amunisi dan dua tangki bahan bakar, kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa empat rudal balistik Tochka-U dan lima roket sistem roket peluncuran ganda Uragan telah dicegat.
Secara total, 257 pesawat Ukraina dan 143 helikopter, 1.568 drone, 356 sistem rudal anti-pesawat, 4.106 tank, dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 759 sistem peluncuran roket ganda, 3.160 artileri dan mortir lapangan, serta 4.392 unit kendaraan militer khusus telah dihancurkan,” tambah pernyataan itu.
Menurut angka PBB, 5.110 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari, sementara lebih dari 15 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan lebih dari 8,4 juta melarikan diri ke negara lain.