REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Warga Norwegia dan Kanada telah meluncurkan kampanye crowdfunding atau pengumpulan dana untuk membantu membeli drone tempur Bayraktar TB2 yang diproduksi di Turki. Drone tempur itu akan diberikan kepada Ukraina untuk membantu melawan Rusia.
Dalam kampanye yang dipublikasikan di situs penggalangan dana, Spleis, Norwegia bertujuan untuk mengumpulkan 55 juta kroner atau 5,5 juta dolar AS untuk ditransfer ke Kedutaan Besar Ukraina. Menurut sebuah pernyataan di situs tersebut, tujuan kampanye ini untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Ukraina dalam melawan Rusia.
"Memberikan Bayraktar dari Norwegia kepada rakyat Ukraina (untuk) menunjukkan solidaritas dengan perjuangan Ukraina melawan (Presiden Rusia Vladimir) Putin," ujar pernyataan di website Spleis, dilansir Middle East Monitor, Kamis (21/7/2022).
Sementara itu, warga Kanada juga menjalankan kampanye serupa. Mereka bertujuan mengumpulkan dana dengan jumlah sama yaitu 5,5 juta dolar AS. Dana tersebut untuk membeli drone Bayraktar TB2 dan diberikan kepada Kiev sebelum hari kemerdekaan Ukraina pada 24 Agustus.
Kampanye penggalangan dana yang diluncurkan warga Kanada dan Norwegia, sebelumnya juga dilakukan Lituania dan Polandia. Dalam situs Spleis, warga Norwegia menargetkan penggalangan dana dapat mencapai target dalam beberapa hari ke depan.
"Lithuania mengumpulkan satu Bayraktar dalam tiga hari, Polandia mengumpulkan tiga Bayraktar dan Ukraina mengumpulkan tiga Bayraktar dalam beberapa hari. Tentu saja, Norwegia harus melakukan setidaknya hal yang sama," ujar pernyataan di website tersebut.
Kampanye Polandia dan Lithuania meningkatkan jumlah target penggalangan dana mereka. Tetapi produsen pesawat tak berawak Turki, Baykar, menolak pembayaran dan memberikan drone gratis ke Ukraina. Turki meminta agar jumlah uang yang terkumpul digunakan untuk membantu rakyat Ukraina.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kiev telah membeli belasan drone Bayraktar TB2. Beberapa dibeli sebelum invasi Rusia pada akhir Februari, dan beberapa lainnya dibeli setelah serangan Rusia. Drone ini terbukti efektif digunakan di Ukraina untuk menyerang Rusia. Drone Bayraktar sebelumnya juga digunakan dalam operasi di Libya, Suriah dan Nagorno-Karabakh.