REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Dua kapal angkatan laut Selandia Baru menuju ke Kepulauan Pasifik mulai pekan depan. Kapal tersebut akan bertugas untuk memberikan keamanan maritim dan dukungan lain untuk mitra Pulau Pasifik selama tiga bulan.
“Sekarang sebagian besar perbatasan Pasifik terbuka, kami dapat kembali ke kemitraan langsung untuk mendukung prioritas mitra Pasifik dalam mencapai kawasan Pasifik yang damai, stabil, makmur, dan tangguh,” kata Menteri Pertahanan Peeni Henare dalam sebuah pernyataan pada Jumat (22/7/2022).
Kapal patroli lepas pantai, HMNZS Wellington, beserta kapal selam dan hidrografi, HMNZS Manawanui, akan dikerahkan ke wilayah Pasifik. Termasuk pesawat pengintai P-3 Orion untuk berpatroli dan mencegah penangkapan ikan ilegal. Mereka juga ditugaskan untuk mencari artileri yang belum meledak dari perang sebelumnya.
Perikanan adalah sumber daya yang signifikan bagi negara-negara Pasifik. Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru memperkirakan tangkapan tuna di kawasan itu bernilai 5,3 miliar dolar AS per tahun dan membuka 23 ribu lapangan pekerjaan. Namun industri perikanan terancam oleh penangkapan ikan ilegal.
“Pasifik adalah kami dan juga di mana kami berada. Tantangan yang dihadapi kawasan kami adalah juga Selandia Baru, itulah sebabnya kawasan ini menjadi prioritas kebijakan luar negeri dan pertahanan bagi pemerintah,” kata Henare.