REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden AS Joe Biden dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (21/7/2022) pagi waktu setempat. Satu hari setelah dites positif, gejala infeksi yang dialami Biden dilaporkan mulai membaik.
“Gejala-gejala telah membaik satu hari setelah dites positif Covid-19,” kata dokter presiden, Dr Kevin O'Connor, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari ABC News, Sabtu (23/7/2022).
Pada Kamis malam, suhu tubuh presiden naik sedikit menjadi 37,4 derajat Celsius. Biden kemudian diberi acetaminophen dan tak lama suhu tubuhnya menjadi normal.
Presiden berusia 79 tahun itu diketahui masih mengalami pilek, kelelahan dan sesekali batuk. Denyut nadi, tekanan darah, laju pernapasan, dan kadar oksigennya dalam keadaan tetap normal.
Menurut Sekretaris pers Karine Jean-Pierre, Gedung Putih telah mengidentifikasi 17 orang yang berhubungan dekat dengan presiden, termasuk anggota staf seniornya dan anggota Kongres. Sejauh ini tidak ada yang dites positif di antara orang yang pernah kontak dekat dengan presiden.
Ibu negara Jill Biden, yang berada di Wilmington, Delaware, dinyatakan negatif Covid-19 Jumat (22/7/2022) pagi dan bebas gejala, menurut sekretaris persnya, Michael La Rosa. Jill Biden berencana untuk tetap berada di Wilmington hingga setidaknya sampai Selasa (26/7/2022).
Wakil Presiden Kamala Harris, yang bersama presiden pada Rabu (20/7/2022) lalu, dan dianggap sebagai kontak dekat, juga dinyatakan negatif, menurut sekretaris persnya, Kirsten Allen. Harris tidak mengalami gejala dan tetap mengikuti jadwal kegiatan publiknya.
Biden dinyatakan positif saat mengikuti pengujian rutin di Gedung Putih. Hal itu diumumkan oleh Koordinator Tanggap Covid-19 Gedung Putih Dr Ashish Jha.
Presiden merasa masih dalam kondisi normal pada Rabu siang dan gejalanya kemudian mulai terasa pada malam hari. Buden telah divaksinasi lengkap dan menerima dua booster, serta telah meminum pil antivirus Paxlovid.
“Paxlovid telah diuji klinis dengan hasil 89 persen efektif dalam mengurangi risiko penyakit Covid-19 parah, termasuk berarti rawat inap atau kematian," kata Kepala Koresponden Medis ABC News Dr Jennifer Ashton.
O'Connor mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa karena Biden telah divaksinasi dan ditangani, maka dia tidak terlalu khawatir. O’Connor meyakini bahwa tubuh sang presiden akan merespons dengan baik, seperti halnya sebagian besar pasien yang telah dilindungi secara maksimal.
“Tidak ada apa pun dalam kondisi penyakitnya sejauh ini yang memberi saya alasan untuk mengubah harapan awal itu,” tambah O’Connor.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa kondisi Biden tidak terlalu berdampak pada proses pengambilan keputusan keamanan nasional. Ketika bertemu dengan tim ekonominya secara virtual pada hari Jumat, Biden mengaku merasa jauh lebih baik.
Presiden duduk di belakang mejanya, batuk secara berkala dan pada satu titik membuka bungkus obat batuk. Ditanya bagaimana perasaannya, saat wartawan diantar keluar ruangan, presiden tersenyum lebar dan mengacungkan jempol.
Menurut Jean-Pierre, presiden akan bekerja dalam isolasi sampai hasil tesnya negatif. Sebelum diagnosis, Biden terakhir diuji untuk Covid-19 pada Selasa (19/7/2022), dan hasilnya negatif.