REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (23/7/2022), Turki bertekad untuk terus maju dengan upaya diplomatik sampai ada perdamaian antara Rusia dan Ukraina tercipta. Dia pun menyatakan perjanjian ekspor biji-bijian Ukraina yang ditandatangani di Istanbul merupakan keberhasilan penting.
Menurut Erdogan, Turkiye telah membuat kontribusi substansial untuk upaya mengatasi krisis pangan global. Dengan mediasi Ankara dan PBB, Kiev dan Moskow menandatangani perjanjian di Istanbul untuk melanjutkan pengiriman gandum dari pelabuhan Laut Hitam.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai berdasarkan rencana yang dipimpin PBB selama pembicaraan di Istanbul pada Jumat (22/7/2022), sebuah pusat koordinasi akan didirikan. Dikutip dari Anadolu Agency, badan ini akan bertugas dalam melakukan inspeksi bersama di pintu masuk dan keluar pelabuhan, serta memastikan keamanan rute.
Ankara pun telah berkoordinasi dengan Moskow dan Kiev untuk membuka koridor dari kota pelabuhan Ukraina Odesa untuk memulai kembali pengiriman yang macet karena perang. Perang antara Rusia-Ukraina sekarang memasuki bulan kelima sejak pertama kali dimulai pada Februari lalu.
Turki juga menjadi tuan rumah pertemuan antara menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di kota Mediterania Antalya pada Maret. Upaya ini merupakan bagian dari dorongan untuk menempa perdamaian antara pihak yang bertikai.