REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menyatakan Presiden Joe AS Biden merasa jauh lebih baik setelah dites positif terkena virus corona. Pihaknya membenarkan bahwa pemimpin AS berusia 79 tahun itu terinfeksi virus yang sangat menular, varian yang tersebar di seluruh negeri.
"Ini adalah varian BA.5, tapi syukurlah vaksin dan terapi kami bekerja dengan baik melawannya, itulah sebabnya saya pikir presiden melakukannya dengan baik," kata Dr Ashish Jha mengatakan kepada CBS.
“Saya check in dengan timnya larut malam tadi. Dia merasa baik-baik saja. Dia mengalami hari yang baik kemarin. Dia terkena infeksi saluran pernapasan atas dan dia baik-baik saja. Kami belum mendapatkan kabar terbaru pagi ini, tetapi sepanjang malam dia merasa jauh, jauh lebih baik.”
Varian itu merupakan subvarian dari strain omicron yang muncul akhir tahun lalu. Ini diyakini bertanggung jawab atas sebagian besar kasus virus corona di negara itu.
Biden dinyatakan positif terkena virus pada Kamis (21/7/2022) pagi. Dia telah mengasingkan diri di kediaman Gedung Putih sejak saat itu.
Pejabat administrasi telah menekankan bahwa gejalanya ringan karena dia telah menerima empat dosis vaksin. Dia juga mulai menggunakan obat antivirus Paxlovid setelah terinfeksi.
Dr Kevin O'Connor, dokter kepresidenan, menulis dalam pembaruan terakhirnya pada Sabtu tentang kondisi Biden bahwa gejala Biden sebelumnya, termasuk pilek dan batuk, telah menjadi "tidak terlalu merepotkan. Akan tetapi presiden sekarang mengalami sakit tubuh, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Dia mengatakan Biden "kemungkinan besar" memiliki varian BA.5 dan bahwa hasil pengurutan awal menunjukkan bahwa strain tidak memengaruhi rencana perawatan Biden "dengan cara apa pun." Jha berjanji bahwa Gedung Putih akan terus memberikan pembaruan tentang kondisi presiden dan apakah dia mungkin memiliki gejala jangka panjang.
"Kami pikir sangat penting bagi rakyat Amerika untuk mengetahui seberapa baik kinerja presiden mereka," katanya.