REPUBLIKA.CO.ID, LANGLEY -- Penembakan acak yang membunuh dua orang dan dua lagi terluka terjadi di provinsi British Columbia, Kanada pada Senin (25/7/2022) dini hari. Polisi menyatakan, dugaan sementara menyatakan semua korban merupakan tunawisma.
Polisi mengatakan, penembakan di kota Langley pinggiran kota Vancouver dimulai sekitar tengah malam dan empat orang ditembak oleh pria bersenjata tunggal. Sebanyak dua pria ditemukan meninggal, seorang pria dan seorang wanita terluka. Wanita itu dalam kondisi kritis di rumah sakit. Mereka telah mengeluarkan peringatan darurat untuk beberapa penembakan yang melibatkan korban sementara.
Tapi Sersan David Lee dari tim investigasi pembunuhan pasukan Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan, tidak dapat memastikan bahwa para korban adalah tunawisma. Petugas masih berusaha untuk menentukan apakah mereka memiliki hubungan dengan pria bersenjata itu.
Penembak dan korban telah diidentifikasi tetapi polisi belum merilis informasi itu. Peringatan itu menggambarkan tersangka sebagai pria kulit putih dengan pakaian terusan dan kaus oblong.
Menurut pihak berwenang, penembak itu terluka ketika mereka menemukannya dan telah ditembak mati di tempat kejadian oleh petugas. "Kami masih menyelidiki untuk menentukan apakah pria bersenjata itu bertindak sendiri. Sementara penyelidikan sedang berlangsung, semua indikasi adalah bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dan tidak ada ancaman lebih lanjut terhadap keselamatan publik," ujar Kepala Inspektur Ghalib Bhayani dari RCMP.
Penembakan terjadi setidaknya di lima lokasi berbeda di seluruh Kota Langley dan Kotapraja Langley. Polisi telah meminta masyarakat untuk tetap berada di luar beberapa area, termasuk tempat parkir kasino dan halte bus.
Seorang saksi mata melihat dua SUV hitam, mirip dengan yang digunakan oleh tim tanggap darurat polisi, di parit dekat salah satu lokasi penembakan. Satu kendaraan memiliki lubang peluru di kaca depan.
Penembakan massal jauh lebih jarang terjadi di Kanada daripada di Amerika Serikat. Kanada memiliki undang-undang senjata yang lebih ketat daripada tetangga selatannya, meskipun orang Kanada diizinkan memiliki senjata api selama mereka memiliki lisensi.
Salah satu penembakan massal terburuk di Kanada terjadi pada 2020, ketika seorang pria bersenjata yang mengendarai mobil polisi palsu menembak 13 orang. Peristiwa ini membunuh sembilan lainnya dalam kebakaran yang dia lakukan di Portapique, Nova Scotia.
Sementara tingkat pembunuhan senjata Kanada kurang dari seperlima tingkat AS, menurut Statistik Kanada, jumlah itu lebih tinggi dari negara-negara kaya lainnya dan telah meningkat. Pada Mei, Ottawa memperkenalkan undang-undang untuk menerapkan pembekuan nasional pada penjualan dan pembelian pistol. Tindakan ini diterapkan seminggu setelah seorang pria bersenjata membunuh 19 anak dan dua guru di kelas di Uvalde, Texas.