Selasa 26 Jul 2022 08:41 WIB

Zimbabwe Rilis Koin Emas Sebagai Pengganti Mata Uang

Koin emas dikeluarkan untuk menurunkan inflasi yang makin mengikis mata uang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Reserve Bank of Zimbabwe, John Mangudya memegang sampel koin emas pada peluncuran di Harare, Senin, 25 Juli 2022. Zimbabwe telah meluncurkan koin emas untuk dijual kepada publik dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang tidak terkendali yang telah semakin mengikis mata uang negara yang tidak stabil.
Foto:

Koin seberat satu troy ons dengan kemurnian 22 karat ini juga dapat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dan fasilitas kredit. Harga koin akan ditentukan oleh harga pasar internasional untuk satu ons emas, ditambah 5 persen untuk biaya produksi koin. Pada saat peluncuran hari pertama, harga koin Mosi oa Tunya adalah 1.824 dolar AS.

Secara internasional, koin emas digunakan di negara-negara seperti Cina, Afrika Selatan, dan Australia untuk melakukan perlindungan nilai terhadap inflasi dan sebagai peluang investasi Hanya saja, menurut Chitambara, benda itu tidak banyak digunakan sebagai mata uang seperti yang dibayangkan oleh bank sentral Zimbabwe.

"Untuk Zimbabwe kita berada dalam hiperinflasi kronis sehingga harapannya adalah akan ada serapan besar dari koin emas ini,” kata Chitambara.

Tapi, Chitambara menyadari, sebagian besar warga Zimbabwe berjuang untuk bertahan hidup setiap hari dan tidak akan mampu membelinya. "Bagi orang awam, tidak banyak manfaat langsung dari ini, terutama jika Anda tidak memiliki kelebihan uang tunai," ujarnya.

“Banyak orang tidak punya uang untuk membeli roti, apalagi untuk menabung. Harapannya secara tidak langsung akan menguntungkan orang biasa dengan memoderasi harga," kata Chitambara.

Zimbabwe memiliki simpanan emas yang cukup besar dan ekspor logam mulia tersebut merupakan salah satu penghasil mata uang asing utama di negara Afrika bagian selatan itu. Produksi emas meningkat menjadi sekitar 30 ton pada 2021, dibandingkan dengan 19 ton pada 2020. Produsen skala kecil seperti penambang rakyat yang diatur dengan buruk menyumbang 19 ton emas yang dikirim pada 2021.

 

Tapi jumlah itu belum dengan industri emas ilegal. Penyelundupan emas merajalela dengan kerugian negara diperkirakan senilai sekitar 100 juta dolar AS setiap bulan. Penyelundupan merugikan negara sekitar 36 ton emas per tahun. Secara hukum semua emas yang ditambang di Zimbabwe seharusnya dijual ke Fidelity Printers yang merupakan anak perusahaan bank sentral yang menjadi satu-satunya pembeli emas resmi di negara itu. Namun banyak produsen lebih suka menyelundupkan emas ke luar negeri untuk mendapatkan pembayaran dalam dolar AS.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement