REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang mengonfirmasi kasus cacar monyet pertama pada Senin (25/7/2022). Berdasarkan keterangan pemerintah Tokyo, seorang pria berusia 30 tahun teruji positif terjangkit penyakit itu. Pemerintah kota Tokyo mengatakan pria tersebut melakukan perjalanan ke luar negeri pada akhir Juni hingga pertengahan Juli dan melakukan kontak erat dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet.
Pria tersebut, yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit, mulai merasakan tidak sehat pada 15 Juli, seperti dikutip dari Kyodo, Senin (25/7/2022).
Pada awal pekan ini, pemerintah Jepang juga baru saja mengadakan rapat membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menanggapi kemungkinan wabah cacar monyet di negeri itu, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan cacar monyet sebagai wabah penyakit menular dan menjadi darurat kesehatan global.
Infeksi cacar monyet dilaporkan sejak bulan Mei di Afrika Tengah dan Barat dan penyakit tersebut merupakan endemi. Gejala cacar monyet, menular melalui kontak fisik erat, termasuk demam, ruam parah, luka pada kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening setelah masa inkubasi selama 5-21 hari.
Menurut keterangan WHO, cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan virus cacar monyet dan sifatnya infeksi zoonosis, yaitu dapat menular dari hewan ke manusia juga dari manusia ke manusia. Cacar monyet dapat menular melalui kontak erat dengan penderita. Hal ini juga berlaku sama bagi mereka yang melakukan kontak erat dengan hewan yang terjangkit virus tersebut.