REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel pada Rabu (27/7/2022) merilis foto yang diduga sebagai depot senjata dan terowongan di Gaza dekat sebuah sekolah, pabrik Pepsi dan bangunan lainnya. Israel menuduh kelompok militan Palestina, Hamas sengaja menyembunyikan persenjataan mereka di daerah sipil.
Komando Selatan militer merilis rekaman drone dan koordinat yang diduga terowongan dan lokasi produksi senjata di daerah padat penduduk, termasuk dekat Rumah sakit al-Shifa dan Universitas Islam Gaza. Situs lainnya yang dijadikan tempat penyimpanan senjata adalah sekolah yang dikelola PBB, klinik medis, perpustakaan, dan masjid.
“Hamas melancarkan serangan dari dalam pusat populasi dan menargetkan pusat populasi, dunia harus menyadari kejahatan terhadap kemanusiaan ini dan harus menuntut harga yang mahal dari Hamas,” kata Menteri Pertahanan Benny Gantz, dilansir Alarabiya, Kamis (28/7/2022).
Gantz mengatakan, Israel akan bertindak dengan "presisi dan kekuatan" untuk membela warganya. Sementara Hamas menepis tuduhhan Israel tersebut.
"Ini adalah kebohongan yang disebarkan pendudukan (Israel) untuk membenarkan kejahatannya terhadap warga sipil tak berdosa selama perang yang dilakukan terhadap Gaza," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem.
“Kami memperingatkan bahwa kebohongan ini mungkin menjadi dalih untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap warga sipil,” kata Qassem menambahkan.
Gaza merupakan wilayah padat penduduk dengan populasi 2,3 juta orang. Gaza telah menjadi titik konflik yang konstan sejak Hamas menguasai daerah itu pada 2007.
Israel telah berperang lima kali dengan Gaza sejak 2009. Serangan yang terbaru adalah perang 11 hari pada Mei 2021, ketika Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel, dan Israel membalasnya dengan serangan udara. Setidaknya 256 warga Palestina tewas dan hampir 2.000 terluka di Gaza selama konflik. Sementara 13 orang tewas di Israel.
Pejabat militer Israel mengatakan, Israel memiliki strategi bersama untuk mendukung peluang ekonomi bagi warga Gaza. Termasuk izin kerja yang memungkinkan beberapa ribu orang bekerja di Israel, sambil mempertahankan kesiapan militer yang ketat untuk campur tangan.
"Tujuannya adalah agar Hamas melemah dan terhalang," kata seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel.