Jumat 29 Jul 2022 00:41 WIB

Gerakan Penghijauan di Tengah Lahan Tandus Pakistan

Tempat pembuangan sampah di Pakistan kini ditumbuji tanaman hijau

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pohon Mimba (Neem tree)
Foto: www.wikimedia.com
Pohon Mimba (Neem tree)

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Mulazim Hussain bangga karena sejumlah pohon yang ditanamnya tumbuh dengan baik. Pria berusia 61 tahun itu melihat pohon mimba atau neem tree dan sayuran yang ditanamnya telah tumbuh di Distrik Clifton, Karachi, Pakistan.

Hussain mengingat beberapa tahun yang lalu, ketika daerah itu adalah tempat pembuangan sampah informal yang besar. Berkat kerja keras Hussain, lahan tersebut kini ditimbuhi dengan tanaman hijau dan menjadi area bermain bagi anak-anak.

"Sekarang ada tanaman hijau dan kebahagiaan, anak-anak datang di malam hari untuk bermain, orang-orang datang untuk berjalan-jalan," kata Hussain yang berbicara di dekat sepetak pohon, di tengah hamparan tandus yang berbatasan dengan laut dan blok menara serta kantor di sisi lainnya.

"Saya telah memelihara tanaman ini seperti anak-anak saya selama empat tahun terakhir," ujar Hussain menambahkan.

Dengan mengenakan syal putih dan cokelat di sekitar kepalanya serta kemeja longgar berwarna krem, Hussain mengumpulkan rumput kering dari tanah dan menyirami pohon-pohon kesayangannya. Di penghujung hari, dia menyalakan selang air kemudian membasuh tubuhnya dan membersihkan diri sebelum pulang dengan sepeda motornya.

Ayah dua anak ini bekerja dalam proyek penghijauan perkotaan di taman milik pemerintah di daerah Clifton yang merupakan wilayah kelas atas Karachi. Proyek ini dijalankan oleh seorang pegiat hutan kota, Shahzad Qureshi, yang telah mengerjakan proyek serupa di kota-kota Pakistan lainnya dan di luar negeri.

Proyek ini adalah salah satu dari puluhan inisiatif penanaman milik negara dan swasta di Pakistan. Sejauh ini tutupan hutan di Pakistan jauh di belakang tingkat rata-rata di seluruh Asia Selatan.  Pohon menyerap karbon dioksida, dan emisi yang berkontribusi terhadap pemanasan suhu global.  Tujuan penanaman pohon di Clifton adalah untuk mengimbangi urbanisasi yang cepat di kota besar Karachi.

Qureshi ingin memberikan keteduhan bagi penduduk di tengah gelombang panas. Pada 2015 gelombang panas di Pakistan menewaskan lebih dari 400 orang dalam tiga hari, dan suhu di sekitar wilayah Sindh mencapai rekor tertinggi tahun ini. Selain itu, pohon-pohon juga dapat menarik satwa liar setempat, mengurangi banjir perkotaan, dan menyediakan sumber makanan baru.

"Semakin besar tutupan pohon kota, udara akan semakin dingin, dengan perbedaan hingga 10 (derajat) Celcius ketika Anda dikelilingi oleh pepohonan," kata Qureshi kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa proyek tersebut hanya menggunakan spesies asli.

"Saat Anda menanam, maka itu menarik serangga, dan varietas burung mulai berdatangan. Saat ini luwak berkeliaran di taman, dan ada empat atau lima varietas bunglon. Anda memberi mereka rumah, Anda memberi mereka makanan dan membiarkannya terjadi. Alam sangat indah," kata Qureshi menambahkan.

Menurut Manajer World Wide Fund for Nature untuk Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Syed Kamran Hussain, secara keseluruhan tutupan hutan di Pakistan adalah sekitar 5,4 persen. Jumlah tersebut cukup kecil dibandingkan dengan India dengan 24 persen, dan Bangladesh 14,5 persen. Pemerintah sebelumnya mengumumkan program penghutanan massal yang mempertimbangkan penanaman 10 miliar pohon antara 2019 dan 2023.

"Pakistan adalah salah satu dari 10 negara paling rentan terkena dampak pemanasan global. Setelah lautan, pohon adalah penyerap karbon terbesar kedua," ujar Kamran Hussain.  

Beberapa ahli perubahan iklim mempertanyakan dampak proyek penghijauan atau penanaman pohon di tempat yang sebelumnya tidak ada di perkotaan. Pilihan spesies tanaman sangat penting mengingat sumber daya air di Pakistan cukup sulit.

 "Apa yang hilang dari kehutanan kota adalah pendekatan holistik terhadap lingkungan," kata peneliti doktoral dalam studi pembangunan di Universitas Helsinki, Usman Ashraf.

Ashraf tidak berkomentar secara khusus tentang proyek hutan kota di Karachi. "Ini tentang kesuksesan visual, angka, tambalan kecil di sana-sini  Itu bahkan tidak akan mengurangi kerusakan lingkungan di kota-kota ini," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement