REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Wakil Perdana Menteri Vietnam Le Van Thanh menandatangani keputusan yang menyetujui strategi perubahan iklim nasional Vietnam hingga tahun 2050. Panandatanganan itu dilakukan pada Selasa (26/7/2022) di Hanoi.
Strategi tersebut menetapkan tujuan keseluruhan untuk beradaptasi secara proaktif dan efektif. Selanjutnya, meminimalkan kerentanan dan kerusakan yang diakibatkan oleh perubahan iklim, mengurangi emisi menjadi emisi nol bersih pada tahun 2050.
Vietnam juga ingin memanfaatkan peluang dari respons perubahan iklim untuk mengubah model pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan dan daya saing ekonomi, demikian keterangan pemerintah Vietnam dikutip dari kantor berita VNA.
Vietnam juga menetapkan sejumlah target khusus. Target tersebut termasuk menjaga tutupan hutan sebesar 43 persen, penyediaan air bersih dan higienis untuk 100 persen populasi, dan penyediaan rumah aman untuk 100 persen rumah tangga di wilayah yang sering terjadi bencana alam hingga 2050.
Untuk mencapai target, sejumlah tugas dan solusi telah ditetapkan. Hal tersebut termasuk seperti meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptasi terhadap sistem alam, ekonomi dan sosial, serta memastikan mata pencaharian yang berkelanjutan.
Sementara itu, solusi untuk mengurangi kerusakan akibat bencana alam dan cuaca ekstrim termasuk meningkatkan investasi dan modernisasi jaringan pemantauan perubahan iklim, pemantauan hidrometeorologi dan prakiraan cuaca. Sesuai strategi, emisi nol bersih diharapkan dapat direalisasikan pada tahun 2050 dengan puncak emisi yang diproyeksikan terjadi pada 2035 sebelum penurunan yang cepat.