REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Selama percakapan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang hubungan bilateral, Presiden China Xi Jinping pada Kamis (28/7/2022) memperingatkan Biden "untuk tidak bermain api" di Taiwan.
“Mereka yang bermain api akan binasa karenanya,” kata Xi kepada Biden mengenai masalah Taiwan, menurut sebuah pernyataan yang diposting di situs web Kementerian Luar Negeri China.
“Diharapkan AS akan berpikir jernih tentang ini. AS harus menghormati prinsip satu-China (yang mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintah China)," kata Xi, sambil menambahkan bahwa "opini publik tidak dapat ditentang."
Beijing menganggap Taiwan sebagai "provinsi yang memisahkan diri" sementara Taipei bersikeras untuk mempertahankan kemerdekaannya sejak 1949.
Xi mengatakan “seluk beluk historis dari pertanyaan Taiwan sangat jelas, dan begitu juga fakta dan status quo bahwa kedua sisi Selat Taiwan milik China yang satu dan sama.”
"China dengan tegas menentang gerakan separatis menuju 'kemerdekaan Taiwan' dan campur tangan oleh kekuatan eksternal, dan tidak pernah memberikan ruang bagi pasukan 'kemerdekaan Taiwan' dalam bentuk apa pun," kata presiden China.
Beijing marah dengan rencana kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Dalam briefing sebelumnya pada hari Kamis, Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengulangi “penentangan tegas” Beijing terhadap kemungkinan kunjungan tersebut.