Senin 01 Aug 2022 10:56 WIB

Gelombang Panas Sebabkan Kebakaran di Sejumlah Kota di Portugal

Suhu tinggi dan angin kencang membuat api semakin sulit dipadamkan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api yang berkobar di dekat Ibu Kota Lisbon, Portugal pada Ahad (31/7/2022). Suhu tinggi dan angin kencang membuat api semakin sulit dipadamkan.
Foto: AP/Service Communication-Protocole
Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api yang berkobar di dekat Ibu Kota Lisbon, Portugal pada Ahad (31/7/2022). Suhu tinggi dan angin kencang membuat api semakin sulit dipadamkan.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api yang berkobar di dekat Ibu Kota Lisbon, Portugal pada Ahad (31/7/2022). Suhu tinggi dan angin kencang membuat api semakin sulit dipadamkan.

Petugas kebakaran mengerahkan pengebom air dan 123 kendaraan. Selain itu, lebih dari 400 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar di daerah pegunungan di wilayah Mafra sekitar pukul 15.00 sore waktu setempat pada Ahad.

Baca Juga

Asap hitam mengepul di atas Kota Venda do Pinheiro, di Mafra. Pihak berwenang memblokir beberapa jalan dan mengevakuasi sebuah rumah perawatan karena kobaran api yang membesar.  

Banyak penduduk setempat meninggalkan rumah mereka karena takut kobaran api akan merambat ke tempat mereka. Menurut seorang saksi, asap yang mengepul dapat dilihat dari pusat kota Lisbon dengan jarak sekitar 33 kilometer.

Kebakaran juga terjadi di tempat lain di Portugal, termasuk di pusat Kota Ourem. Sementara dua pekan lalu, api menghanguskan ribuan hektar lahan. Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan di seluruh negeri untuk memadamkan api.

Portugal mengalami gelombang panas  dalam beberapa minggu terakhir, dengan suhu melebihi 40 derajat Celcius di berbagai bagian negara. Meski panas sudah mereda, suhu kembali naik. Badan cuaca IPMA mengatakan, tiga distrik di Portugal utara akan berada dalam tingkat "waspada merah" untuk panas ekstrem pada Senin (1/8/2022).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement