Senin 01 Aug 2022 18:57 WIB

Menteri Pertahanan Korsel: BTS Masih Bisa Tampil Saat Wamil

Anggota BTS diizinkan menunda wajib militer hingga usia 30 tahun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Grup K-pop BTS menggelar konser Permission To Dance On Stage-Seoul, Kamis (10/3/2022). Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup mengatakan, bahwa K-pop ban Bangtan Sonyeondan (BTS) masih bisa tampil di luar negeri selagi bertugas dinas militer wajib negara.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Grup K-pop BTS menggelar konser Permission To Dance On Stage-Seoul, Kamis (10/3/2022). Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup mengatakan, bahwa K-pop ban Bangtan Sonyeondan (BTS) masih bisa tampil di luar negeri selagi bertugas dinas militer wajib negara.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup mengatakan, bahwa K-pop ban Bangtan Sonyeondan (BTS) masih bisa tampil di luar negeri selagi bertugas dinas militer wajib negara. Hal ini dikatakan pada sesi parlemen Senin (1/8/2022) di tengah perdebatan tentang keputusan wajib militer (wamil) bagi idol K-pop termasuk anggota BTS.

Isu ini memang menjadi fokus tajam pemerintahan Moon Jae-in dan kini Yoon Suk-yeol ketika anggota BTS tertua Jin telah berusia 30 tahun akhir Desember ini. Di bawah revisi undang-undang 2019, bintang K-pop yang diakui secara global diizinkan untuk menunda layanan mereka hingga 30.

Baca Juga

Menteri Pertahanan Lee Jong-sup mengatakan, bahwa dengan membiarkan BTS terus tampil, militer dapat melayani kepentingan nasional tanpa mempengaruhi sumber daya personel yang sudah menyusut karena tingkat kelahiran yang rendah.

"Bahkan jika mereka bergabung dengan militer, akan ada cara untuk memberi mereka kesempatan berlatih dan tampil bersama jika ada jadwal konser di luar negeri," kata Lee.

"Karena banyak orang sangat menghargai (artis yang mengabdi) di militer, itu dapat membantu meningkatkan popularitas mereka lebih banyak lagi," ujarnya menambahkan.

Melalui Majelis Nasional Korsel, Lee mengatakan, bahwa "setelah dilakukan pertimbangan, kementerian pertahanan nasional telah sampai pada kesimpulan bahwa pemerintah akan membantu mereka (BTS) dalam menjalani latihan dan tampil demi negara tanpa merusak prinsip keadilan dan kesetaraan."

Wamil memang sangat kontroversial di Korsel, negara yang mewajibkan semua pria berbadan sehat berusia antara 18 dan 28 harus memenuhi tugas mereka sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan diri dari senjata nuklir Korea Utara. Selama bertahun-tahun, beberapa kategori telah memenangkan pengecualian, baik diizinkan untuk menunda wamil atau melakukan masa wamil yang lebih pendek. Mereka yang dikecualikan  termasuk pemenang medali Olimpiade dan Asian Games serta musisi dan penari klasik yang memenangkan hadiah utama di kompetisi tertentu.

Parlemen kini tengah memperdebatkan RUU yang akan mempersingkat dinas militer untuk bintang K-pop. Pelayanan wamil bagi bintang K-pop diusulkan hanya tiga pekan dan bisa digantikan dengan layanan lain.

RM, Jin, Suga, J-hope, Jimin, V dan Jungkook sempat mengumumkan hiatus tampil sebagai grup dan fokus untuk proyek solo masing-masing.  Ketujuh member mengaku kelelahan.

Pada April lalu, seorang pejabat Big Hit mengungkapkan beberapa anggota mengalami masa sulit karena ketidakpastian atas debat parlemen dan menyerukan keputusan tentang wamil. Sejak debut pada 2014, BTS telah menjadi boyband fenomenal di seluruh penjuru dunia dengan lagu-lagu hits, tarian mereka dan kampanye sosial yang bertujuan memberdayakan kaum muda.

BTS menjadi grup Asia pertama yang memenangkan Artist of the Year di American Music Awards tahun lalu, dan mereka bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada Mei untuk membahas kejahatan rasial yang menargetkan orang Asia. Sebuah think tank Korea Selatan memperkirakan pada 2018 bahwa BTS akan membawa manfaat ekonomi sebesar 56 triliun won (43 miliar dolar AS) antara tahun 2014 dan 2023.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement