Rabu 03 Aug 2022 03:55 WIB

India Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet

Kematian pemuda di negara bagian selatan Kerala itu menjadi yang pertama di Asia.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Esthi Maharani
Pasien cacar monyet mengungkap pengalaman mengerikan saat terkena penyakit tersebut. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pasien cacar monyet mengungkap pengalaman mengerikan saat terkena penyakit tersebut. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah India mengatakan kematian cacar monyet pertamanya. Kematian pemuda di negara bagian selatan Kerala itu menjadi yang pertama di Asia.  

"Pria India berusia 22 tahun itu meninggal pada hari Sabtu (30/7/2022). Pemerintah juga telah mengisolasi 21 orang yang telah melakukan kontak dengannya. Orang tersebut mencapai Kerala pada 21 Juli 2022 tetapi mengunjungi rumah sakit hanya pada 26 Juli 2022 ketika dia menunjukkan kelelahan dan demam,” kata Menteri K Rajan dikutip dari Aljazirah pada Selasa (2/8/2022).

Selain itu, Menteri Kesehatan Kerala, Veena George mengatakan keluarga pria itu memberi tahu pihak berwenang bahwa dia telah dites positif di Uni Emirat Arab sebelum kembali ke India.

Kementerian kesehatan federal India tidak berkomentar tentang kematian itu, kecuali mengatakan bahwa pemerintah telah membentuk satuan tugas pejabat senior untuk memantau kasus cacar monyet di negara itu, dimana media lokal telah melaporkan setidaknya lima infeksi.

Diketahui, WHO mengatakan akhir bulan lalu bahwa 78 negara telah melaporkan lebih dari 18.000 kasus cacar monyet, mayoritas di Eropa. Dikatakan virus cacar monyet menyebabkan penyakit dengan gejala yang lebih ringan daripada cacar dan terjadi terutama di Afrika tengah dan barat.  Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi pada kulit atau pada permukaan mukosa internal, seperti di mulut atau tenggorokan, tetesan pernapasan dan benda yang terkontaminasi.

Pekan lalu, Spanyol melaporkan dua kematian terkait cacar monyet dan Brasil yang pertama.  Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement