Rabu 03 Aug 2022 03:04 WIB

Peran dalam Perang Jepang Jadikan Hiroshima dan Nagasaki Target Bom Atom

6 Agustus 1945 menandai pertama kalinya nuklir digunakan sebagai senjata penyerang.

Kubah Bom Atom terlihat saat senja di Hiroshima, Jepang barat, Minggu, 2 Agustus 2020. Kota Hiroshima pada Kamis, 6 Agustus menandai peringatan 75 tahun serangan nuklir pertama di dunia.
Foto:

Namun, visibilitas yang buruk memaksa pesawat tersebut untuk menuju target sekundernya, yakni Nagasaki. Menurut sejarah resmi yang dikompilasikan oleh kota Kitakyushu, targetnya saat itu adalah Pabrik Persenjataan Tentara Kokura. Pabrik amunisi tersebut memproduksi senjata kecil, amunisi, dan bom balon.

Selain itu, militer AS telah menargetkan Kokura yang berada di Prefektur Fukuoka sejak tahap awal proses perencanaan pengeboman. Kepala Museum Perdamaian kota Kitakyushu, Yukihiko Shigenobu, berpendapat bahwa strategi AS berkembang seiring waktu dari tujuan untuk menghancurkan pabrik menjadi tujuan untuk melenyapkan kota itu sendiri.

Pada fase terakhir Perang Dunia II, Jepang mengalami serangan bom acak di kota-kota Jepang, contohnya yang terkenal adalah pengeboman Tokyo pada Maret 1945. "Logika di balik (pengeboman) itu adalah menghancurkan keinginan untuk melanjutkan perang dengan membakar kehidupan dan mata pencaharian para non-kombatan beserta sejarah mereka. Bom atom mungkin dilihat sebagai langkah logis lanjutannya," kata Shigenobu.

photo
FILE - Dalam foto arsip 13 September 1945 ini, Katedral Katolik Urakami di Nagasaki, Jepang, terbengkalai setelah ledakan bom atom lebih dari sebulan yang lalu di kota ini. - (AP/Stanley Troutman/POOL ACME)

Pesawat B-29 yang menuju Nagasaki melepaskan bom atom yang dijuluiki "Fat Man" pada pukul 11.02 waktu setempat. Ledakan yang mencapai 500 meter di atas tanah kota itu menewaskan sekitar 74.000 jiwa pada akhir 1945.

Kepala Museum Peringatan Perdamaian Oka Masaharu di Nagasaki, Noboru Sakiyama, mengatakan Nagasaki menjadi sasaran "mungkin karena (kota itu) dipandang makmur sebagai pelabuhan militer dan sebagai kota industri amunisi setelah Mitsubishi menempatkan pabriknya di sana".

Semua pabrik amunisi milik Mitsubishi, yang memproduksi torpedo dan kapal perang Musashi kelas Yamato, berada di Nagasaki. Kota ini juga memiliki industri pertambangan batu bara yang berkembang pesat.

 

"Jika pangkalan atau instalasi militer dibangun, tempat itu akan menjadi sasaran serangan pertama jika terjadi perang. Memiliki industri amunisi memang menghasilkan uang, tetapi warga yang menderita pada akhirnya," kata Sakiyama, seorang putra dari korban peristiwa bom atom Nagasaki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement