REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Korea Selatan (Korsel) akan memperkuat dialog strategis dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengenai tantangan-tantangan regional. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Korsel Park Jin saat menghadiri pertemuan dengan ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/8/2022).
"Kemitraan kami (dengan ASEAN) akan fokus pada penguatan hubungan strategis di bidang ekonomi dan di luarnya," ujar Park Jin dikutip lama Yonhap News Agency, Kamis.
Park berpidato dengan para menlu anggota ASEAN tentang kebijakan regional pemerintah baru Korsel yang dipimpin Yoon Suk-yeol. Ia juga menunjukkan rencana yang dinyatakan Seoul untuk memainkan peran yang lebih proaktif dalam mempromosikan kebebasan, perdamaian dan kemakmuran di seluruh dunia sebagai negara penting global.
"Dalam kaitan itu, ASEAN yang merupakan bagian inti dari kawasan Indo-Pasifik, tentu akan menjadi pusat inisiatif baru Korsel,” ujarnya.
"Bagi ASEAN, Korea Selatan adalah mitra yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan," ujarnya menambahakan.
Park juga menjelaskan pendekatan pemerintahan Yoon yang konservatif terhadap Korea Utara. Korsel meminta dukungan anggota ASEAN untuk upaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan menyelesaikan masalah nuklir.