REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Turki Recep Tayip Erdogan tiba di kota pesisir Rusia, Sochi, pada Jumat (5/8/2022). Erdogan menyambangi Rusia untuk berbincang dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait beberapa isu.
Ini pertemuan untuk kedua kalinya hanya dalam waktu dua pekan setelah Turki membantu menengahi kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian Laut Hitam Ukraina yang diblokir oleh invasi Rusia. Pendukung Erdogan mengatakan perjanjian itu, yang dapat mengendalikan melonjaknya harga pangan global, menyoroti pentingnya kontak diplomatik anggota NATO Turki dengan kedua belah pihak.
Meskipun telah mengkritik invasi Rusia dan memberi Ukraina senjata, Turki telah memutuskan hubungan dengan sekutu Barat dengan tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Keseimbangan yang cermat itu mencerminkan kompleksitas hubungannya dengan Rusia, mulai dari kerja sama yang erat dalam pasokan energi hingga persaingan militer di Suriah, Libya, dan Azerbaijan.
Erdogan dan Putin dikabarkan akan berdiskusi mengenai masalah-masalah regional dan internasional. Selain itu, keduanya juga dikabarkan akan berdiskusi mengenai hubungan antara Turki dan Rusia.
Seperti dilansir Yeni Safak, Erdogan dan Putin akan mengevaluasi hubungan bilateral antara negara mereka. Pembahasan ini kemungkinan akan difokuskan pada masalah ekonomi, perdagangan, dan energi.
Isu lain yang mungkin akan dibahas adalah krisis Suriah. Perang Rusia-Ukraina yang kini sudah berlangsung selama enam bukan juga kemungkinan akan dibahas dalam pertemuan Erdogan dan Putin.