REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Kanada pada Kamis (5/8/2022) mengatakan akan mengirim hingga 225 personel militer ke Inggris untuk bergabung dalam pelatihan sebanyak 10.000 tentara baru Ukraina.
Ukraina akan menjalani sekitar lima minggu latihan militer dari personel Kanada dan Inggris yang dirancang untuk mengasah mereka menjadi pasukan siap tempur, kata Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand pada konferensi pers.
Inggris menjanjikan lebih banyak pelatihan pasukan ke daerah yang terkepung perang pada bulan Juni.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga telah menekan Kanada untuk pelatihan setelah instruksi serupa, yang disebut Operasi Pemersatu, di Ukraina dihentikan enam bulan lalu ketika tentara Rusia menyerbu Ukraina.
Pelatihan tersebut akan mencakup pengoperasian empat howitzer M777 Kanada yang dikirim ke Ukraina awal tahun ini. Juga akan ada instruksi siber oleh Badan Keamanan Komunikasi Kanada. Anand mengatakan pelatihan "pasukan militer Ukraina baru" sangat penting karena konflik Rusia-Ukraina memasuki "fase baru dan berbahaya."
Dia juga menegaskan kembali bahwa Kanada akan mengirim Ukraina 39 kendaraan lapis baja buatan Kanada yang dilengkapi secara khusus saat mereka meluncur dari jalur perakitan.
Pasukan Kanada akan meninggalkan negara mereka pada 25 Agustus untuk memulai pelatihan di sebuah pangkalan militer di Inggris tenggara, kata Anand. Pengumuman tersebut menandakan dimulainya kembali Operation Unifier. Dan itu terjadi setelah 150 tentara kembali minggu ini dari Polandia.