REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Sabtu (6/8/2022) mengecam keras serangan udara Israel di Gaza dan mengatakan 'tidak dapat diterima bahwa warga sipil, termasuk anak-anak, kehilangan nyawa mereka dalam serangan.'
Kementerian Luar Negeri Turki mendesak pihak-pihak menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu menyusul serangan mematikan di Gaza.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di kawasan setelah serangan. Kami menekankan perlunya mengakhiri peristiwa ini sebelum berubah menjadi spiral konflik baru," kata kementerian.
Sebelumnya, utusan PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah mengatakan "sangat prihatin dengan eskalasi yang sedang berlangsung antara militan Palestina dan Israel, termasuk pembunuhan yang ditargetkan hari ini terhadap seorang pemimpin Jihad Islam Palestina di Gaza."
“Dalam beberapa jam terakhir, setidaknya 10 warga Palestina tewas oleh serangan udara Israel. Saya sangat sedih dengan laporan bahwa seorang anak berusia lima tahun telah tewas dalam serangan ini. Tidak ada pembenaran untuk setiap serangan terhadap warga sipil,” ucap Tor Wennesland.
Dia menyebut eskalasi yang terus berlanjut "sangat berbahaya" dan mendesak segera diakhirinya peluncuran roket dari Jalur Gaza ke Israel.
"Dan saya menyerukan semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," ujarnya.
Wennesland mengatakan situasi saat ini akan membahayakan upaya kemanusiaan untuk membantu membangun kembali Gaza.
Dia bersumpah bahwa PBB "terlibat penuh" dengan semua pihak untuk "menghindari konflik lebih lanjut yang akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan, terutama bagi warga sipil." Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza mengatakan serangan udara Israel mengakibatkan 10 kematian, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun dan melukai 44 warga Palestina lainnya.
Gerakan Jihad Islam mengatakan Taysir al-Jabari, komandannya untuk wilayah utara Gaza, tewas dalam serangan udara tersebut.
Tentara Israel mengkonfirmasi mereka telah menargetkan al-Jabari dan 10 lainnya dan mengklaim sedang dalam perjalanan untuk meluncurkan misil anti-tank dan operasi penembak jitu.
Menurut seorang reporter Anadolu Agency di Gaza, pesawat-pesawat tempur Israel menghantam daerah-daerah terpisah di Kota Gaza, Khan Yunis dan Jalur Gaza utara. Di antara target yang diserbu tentara adalah sebuah apartemen di Burj Palestina, di lingkungan Rimal di Kota Gaza barat. Otoritas Palestina juga mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel untuk menghentikan agresi terhadap warga Palestina, khususnya di Gaza, dan memberikan perlindungan internasional kepada penduduk.