REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza. Terkait hal tersebut, dia memuji peran Mesir sebagai mediator.
Guterres menyerukan para pihak untuk benar-benar mematuhi gencatan senjata. Dia pun menyampaikan kesedihan atas jatuhnya korban sipil di Jalur Gaza akibat pertempuran Israel dengan Jihad Islam.
"Dia (Guterres) sangat sedih dengan hilangnya nyawa serta korban luka, termasuk anak-anak, dari serangan udara di Gaza dan penembakan roket sembarangan ke Israel dari pusat populasi di Gaza oleh Jihad Islam Palestina dan kelompok militan lainnya," kata kantor Guterres dalam sebuah pernyataan yang dirilis Ahad (7/8/2022), dikutip laman Anadolu Agency.
Gencatan senjata antara Israel dan Jihad Islam mulai diberlakukan pada Ahad pukul 23:30 waktu setempat. Kesepakatan itu tercapai berkat mediasi Mesir. “Kami menghargai upaya yang telah dilakukan Mesir untuk mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat kami,” ujar juru bicara Jihad Islam Tareq Selmi.
Pertempuran antara Israel dan Jihad Islam masih berlanjut pada Ahad lalu. Sejauh ini, sedikitnya 44 warga Palestina di Gaza tewas sejak Israel melancarkan serangan ke wilayah tersebut pada Jumat (5/8/2022). Dari keseluruhan korban, 15 di antaranya adalah anak-anak.
Seorang komandan Jihad Islam, Khaled Mansour, tewas dalam serangan Israel pada Sabtu (6/8/2022) malam lalu. Dengan demikian, Israel telah membunuh dua komandan Jihad Islam sejak pertempuran pecah pada Jumat pekan lalu. Sebagai perlawanan, Jihad Islam meluncurkan serangkaian serangan roket ke beberapa daerah di Israel. Namun Israel belum melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan tersebut.