Selasa 09 Aug 2022 14:58 WIB

Komunitas Muslim Ketakutan Usai Pembunuhan di Albuquerque

Polisi masih mencari keberadaan pelaku yang menargetkan Muslim Pakistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang Imam memimpin sekelompok pria selama Sholat Zuhur di Islamic Center of New Mexico di Albuquerque, New Mexico, Ahad, 7 Agustus 2022, setelah pria Muslim keempat dibunuh di kota itu.
Foto: Adolphe Pierre-Louis/Albuquerque Journal via
Seorang Imam memimpin sekelompok pria selama Sholat Zuhur di Islamic Center of New Mexico di Albuquerque, New Mexico, Ahad, 7 Agustus 2022, setelah pria Muslim keempat dibunuh di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, ALBUQUERQUE -- Gelombang pembunuhan terhadap empat pria Muslim telah memunculkan riak ketakutan di kalangan komunitas Islam di New Mexico dan sekitarnya. Sejak kejadian tersebut, seorang pemilik bisnis di Albuquerque, Mula Akbar kerap membawa pistol untuk melindungi diri.

Akbar mengatakan, dia dan anggota komunitas Muslim Albuquerque lainnya mengambil tindakan pencegahan. Sementara polisi masih mencari keberadaan pelaku yang menargetkan dan menembak mati empat pria keturunan Pakistan atau Afghanistan di Albuquerque sejak November tahun lalu.

Baca Juga

Akbar mengatakan, dia terakhir melihat  Nayeem Hossain pada Jumat (5/8/2022) di pemakaman Muhammad Afzaal Hussain (27 tahun) dan Aftab Hussein (41 tahun) yang masing-masing tewas dalam penembakan pada 1 Agustus dan 26 Juli. Muhammad Afzaal Hussain pernah bekerja sebagai penyelenggara lapangan untuk kampanye anggota kongres lokal.

Hossain yang berusia sekitar pertengahan 20-an, ditembak mati di dekat Central Avenue, Albuquerque tenggara, beberapa jam setelah menghadiri pemakaman. Akbar juga mengenal Mohammad Ahmadi, yang sama-sama berasal dari Afghanistan. Ahmadi tewas ditembak pada 7 November 2021. Akbar mengatakan, Ahmadi tewas ditembak saat merokok di luar tempat usaha yang dia jalankan bersama saudaranya jalankan di tenggara Albuquerque.

“Orang-orang mencoba untuk berdamai, tapi nengapa kami? Mengapa khususnya komunitas Muslim?," kata Akbar, yang merupakan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, dan mempunyai surat izin kepemilikan senjata api.

Polisi menduga pembunuhan itu terkait dengan kebencian ras dan agama korban. Polisi telah merilis foto mobil Volkswagen Jetta yang diduga milik pelaku. Dalam briefing keselamatan di Universitas New Mexico (UNM) pada Senin (8/8/2022), Wakil Komandan polisi Albuquerque, Kyle Hartsock mengimbau kepada publik untuk mewaspadai mobil Volkswagen Jetta abu-abu atau perak yang diyakini terlibat dalam pembunuhan itu.  Selama pengarahan, polisi merekomendasikan agar para mahsiswa membawa semprotan merica untuk melindungi diri dari kejahatan.

Pihak berwenang merilis foto kendaraan yang diduga digunakan pelaku, dengan harapan warga dapat membantu mengidentifikasi. Polisi menawarkan hadiah sebesar 20 ribu dolar AS bagi siapapun yang mempunyai informasi terkait pelaku dan mengarah pada penangkapan.

Juru bicara Islamic Center of New Mexico, Tahir Gauba, mengatakan, tiga pembunuhan terjadi di dekat kampus UNM. Beberapa mahasiswa Pakistan telah meninggalkan kota untuk menyelamatkan diri. Korban keempat adalah anggota Islamic Center of New Mexico dan berasal dari Pakistan. 

“Fakta bahwa tersangka masih buron sangat menakutkan. Siapa selanjutnya?," ujar seorang pemimpin komunitas Muslim di New York, Debbie Almontaser, dalam cuitannya di Twitter.

 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement