Selasa 09 Aug 2022 16:37 WIB

Trump Diduga Simpan Dokumen Rahasia Negara di Kediaman Pribadi

FBI juga mencari bukti untuk melihat apakah Trump punya catatan kepresidenan tambahan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Agen Dinas Rahasia Bersenjata berdiri di luar pintu masuk ke perumahan Mar-a-Lago milik mantan Presiden Donald Trump, Senin malam, 8 Agustus 2022, di Palm Beach, Florida. Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan panjang bahwa FBI sedang melakukan penggeledahan Kompleks Mar-a-Lago dan menegaskan bahwa agen telah membuka brankas.
Foto:

Partai Demokrat telah mengkritik Garland karena terlalu berhati-hati dalam menyelidiki Trump atas upayanya untuk membatalkan kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden 2020. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Biden tidak mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu tentang penggeledahan tersebut. 

Pada Februari, Pengarsip David Ferriero mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa Administrasi Arsip dan Catatan Nasional telah berkomunikasi dengan Trump sepanjang tahun 2021 tentang pengembalian 15 kotak yang berisi catatan informasi. Trump akhirnya mengembalikan catatan tersebut pada Januari 2022. Pada saat itu, Arsip Nasional masih melakukan inventarisasi, dan mencatat beberapa kotak berisi barang-barang yang "ditandai sebagai informasi keamanan nasional rahasia." 

Trump sebelumnya mengkonfirmasi bahwa dia telah setuju untuk mengembalikan catatan tertentu ke Arsip Nasional. Dia menyebutnya sebagai "proses biasa dan rutin." Trump juga mengklaim Arsip Nasional tidak menemukan apa pun. 

Departemen Kehakiman kemudian meluncurkan penyelidikan tahap awal terhadap penyimpanan dokumen negara di kediaman pribadi Trump di Florida. Menantu Trump, Lara Trump, mengatakan, Donald Trump menyimpan kenang-kenangan yang secara hukum diizinkan untuk dia bawa dari Gedung Putih. 

"Ayah mertua saya sangat suka menyimpan beberapa hal seperti kliping koran, kliping majalah, foto, dokumen yang dia punya wewenang untuk mengambilnya dari Gedung Putih," kata Lara Trump kepada Fox News.

Puluhan pendukung Trump berkumpul di dekat Mar-a-Lago, ketika terjadi penggerebekan. Beberapa pria berjaga di samping kendaraan sport berwarna gelap. Sementara polisi mengarahkan lalu lintas dan menjauhkan warga dari gerbang Mar-a-Lago. Pendukung Trump membunyikan klakson dan memainkan musik dari mobil mereka saat beberapa orang mengibarkan bendera Trump atau bendera Amerika.

"Ini adalah hal lain yang tidak adil seperti tipuan pemakzulan yang dibuat-buat," kata Jim Whelan (59 tahun), yang bekerja di bidang periklanan. Dia memegang papan besar bertuliskan, "Berita Palsu adalah CNN."

Pendukung Trump tampaknya mengharapkan Donald Trump tiba di Florida. Namun seorang petugas mengumumkan melalui megafon bahwa Trump tidak hadir di Mar-a-Lago.

"Trump tidak akan kembali ke Mar-a-Lago malam ini. Perjalanannya telah dibatalkan," ujar petugas tersebut.

 

Penyelidikan bukan satu-satunya masalah hukum yang dihadapi Trump. Dia menghadapi investigasi terpisah terkait upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 2020, yang menyebabkan kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2020. Beberapa mantan pejabat Gedung Putih telah menerima panggilan pengadilan dari dewan juri terkait kerusuhan di Capitol. Sementara seorang jaksa wilayah di Fulton County, Georgia, sedang menyelidiki apakah Trump dan rekan dekatnya berusaha ikut campur dalam pemilihan negara bagian itu, yang dimenangkan oleh Joe Biden dari Demokrat.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement