REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengadakan pembicaraan, setelah gencatan senjata yang ditengahi Kairo pada Ahad (7/8/2022) malam. Pertempuran pekan lalu antara Israel dan Jihad Islam di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak.
Selama panggilan telepon, El-Sisi mengatakan saat ini sangat penting membangun ketenangan dan mengambil langkah segera, untuk memperbaiki kondisi kehidupan di Gaza dan mendukung Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Di sisi lain, Lapid menegaskan kembali peran Mesir sebagai landasan bagi perdamaian Timur Tengah. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas mediasi yang efektif dalam beberapa hari terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, Lapid mengatakan dia dan El-Sisi berbicara tentang pentingnya mempromosikan dan mengembangkan normalisasi antara Israel dan negara-negara di kawasan itu. Selain itu, disampaikan pula mengenai pentingnya dialog untuk mencapai stabilitas di kawasan itu.
Dilansir di Arab News, Rabu (10/8/2022), mereka juga membahas seputar masalah kemanusiaan yang penting bagi kedua negara, serta kelanjutan kerja sama ekonomi di antara mereka.
Aksi gencatan senjata mengakhiri pertempuran terburuk di Gaza sejak perang 11 hari tahun lalu. Israel memulai operasinya dengan membunuh seorang pemimpin Jihad Islam pada hari Jumat, dan membunuh seorang pemimpin lainnya pada hari Sabtu.