REPUBLIKA.CO.ID, HOSTENS -- Kebakaran hutan meluas melalui wilayah Gironde di barat daya Prancis pada Rabu (10/8/2022). Kebakaran tersebut menghancurkan rumah-rumah dan memaksa evakuasi ribuan penduduk, beberapa di antaranya telah memanjat ke atas atap ketika api semakin dekat.
Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran yang didukung oleh pesawat pengebom air sedang memadamkan api yang telah menghanguskan lebih dari 6.000 hektar dan masih menyala di luar kendali. Di desa Hostens di Gironde, polisi pergi dari pintu ke pintu menyuruh penduduk pergi saat api membesar.
Camille Delay melarikan diri bersama pasangannya dan putranya, mengambil dua kucing, ayam, dan surat-surat asuransi rumah sebelum mengungsi. "Semua orang di desa itu naik ke atap rumah mereka untuk melihat apa yang terjadi dalam sepuluh menit sedikit asap menjadi besar," kata perempuan berusia 30 tahun itu.
Otoritas Gironde setempat menggambarkan kobaran api merajalela. Petugas pemadam kebakaran mengatakan, lebih banyak evakuasi mungkin dilakukan. Meski begitu, sebagian warga Hostens enggan meninggalkan rumahnya.
"Sulit untuk pergi dengan anjing dan kami tidak bisa meninggalkan mereka di sini," kata Allisson Horan yang tinggal bersama ayahnya.
"Saya semakin khawatir karena api berada di sebidang tanah di belakang kami dan angin mulai berubah arah," ujar remaja berusia 18 tahun itu.
Kebakaran hutan Gironde adalah salah satu dari banyak titik panas di seluruh Eropa musim panas ini. Kebakaran itu dipicu oleh gelombang panas yang telah membakar benua tersebut dan membawa suhu ke rekor tertinggi di beberapa tempat.
Portugal melaporkan hampir 1.200 petugas pemadam kebakaran yang didukung oleh delapan pesawat telah memerangi kobaran api di daerah pegunungan Covilha sekitar 280 km timur laut Lisbon yang telah membakar lebih dari 3.000 hektar hutan sejak akhir pekan lalu. Sedangkan Spanyol dan Yunani juga harus mengatasi beberapa kebakaran dalam beberapa minggu terakhir.