REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- China pada hari Rabu (10/8/2022) mengumumkan diakhirinya latihan militer di sekitar Taiwan sejak pekan lalu untuk memprotes kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan pihaknya "telah berhasil menyelesaikan berbagai misi selama latihan baru-baru ini di sekitar pulau Taiwan dan secara efektif menguji kapasitas tempur operasi gabungan pasukan," lapor China Global Times melaporkan.
"Komando akan secara teratur mengatur patroli kesiapan tempur di Selat Taiwan," tambah komando itu.
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah China merilis Buku Putih yang menolak mengenampingkan penggunaan kekuatan untuk menyatukan Taiwan dengan daratan. Namun, mereka menambahkan bahwa China akan "bekerja dengan sangat tulus untuk mencapai penyatuan damai."
Pelosi melakukan perjalanan singkat pada Selasa dan Rabu lalu ke Taiwan yang pertama dalam 25 tahun oleh seorang ketua DPR AS.
Dia melakukan kunjungan meskipun ada peringatan Beijing bahwa pulau itu adalah "provinsi yang memisahkan diri" dan bahwa kunjungannya akan melanggar "kebijakan satu-China" negara itu.
Segera setelah Pelosi meninggalkan Taiwan, Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran Kamis lalu yang dijadwalkan berakhir pada Minggu, tetapi diperpanjang hingga Rabu
Beijing juga memberi sanksi kepada Pelosi dan keluarga dekatnya serta menangguhkan kerja sama dalam perubahan iklim.