REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Peringatan "panas ekstrem" selama empat hari mulai berlaku di beberapa bagian Inggris dan Wales pada Kamis (11/8/2022). Suhu diperkirakan melebihi 35 derajat Celcius dalam gelombang panas lain yang dapat menekan pasokan air dan layanan transportasi.
Layanan meteorologi Inggris Met Office mengatakan, peringatan kuning yang merupakan tingkat parah kedua setelah merah ini akan berlangsung hingga Ahad (14/8/2022). Badan tersebut memperingatkan bahwa orang yang rentan terhadap panas ekstrem dapat menghadapi efek kesehatan yang merugikan.
Suhu diperkirakan mencapai puncaknya pada 35 derajat Celcius pada Jumat (12/8/2022) dan mungkin mencapai 36 derajat celcius di beberapa tempat pada Sabtu (13/8/2022). Situs web Met Office menunjukkan, sebagian besar Inggris dan Wales ditambah bagian timur Irlandia Utara dan Skotlandia diperkirakan akan "cerah dan panas atau sangat panas" pada Kamis.
Menteri Lingkungan Inggris George Eustice pada Rabu (10/8/2022), mendesak perusahaan air untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi pasokan air dan mengatasi efek dari cuaca kering yang berkepanjangan. Beberapa perusahaan air telah memberlakukan pembatasan penggunaan air dan supermarket membatasi penjualan barbekyu sekali pakai yang diperingatkan oleh petugas pemadam kebakaran dapat membakar rumput kering.
Peringatan tersebut menyusul Juli terkering untuk Inggris sejak 1935, ketika suhu naik di atas 40 derajat celcius untuk pertama kalinya. Peristiwa ini akhirnya mengubah sorotan baru terhadap dampak perubahan iklim.
Negara-negara Eropa lainnya juga menghadapi gelombang panas terik dalam beberapa pekan terakhir dengan suhu sering melebihi 40 derajat celcius. Selama gelombang panas pada Juli, Inggris yang kurang terbiasa dengan suhu tinggi seperti itu harus menghadapi pemadaman listrik, kerusakan landasan pacu bandara dan rel kereta api, serta puluhan kebakaran di London, menempatkan pemadam kebakaran menghadapi minggu tersibuknya sejak Perang Dunia II.