REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Perdana Menteri Mali, Choguel Maiga telah diperintahkan oleh dokternya untuk beristirahat setelah bekerja keras selama berbulan-bulan. Seorang penasihat perdana menteri membantah laporan media bahwa, Maiga telah dirawat di rumah sakit karena menderita stroke.
"Setelah 14 bulan bekerja tanpa istirahat, Perdana Menteri Choguel Kokalla Maiga dipaksa istirahat oleh dokternya. Dia akan melanjutkan aktivitasnya minggu depan," ujar pernyataan kantor perdana menteri.
Majalah Jeune Afrique yang berbasis di Paris pertama kali melaporkan bahwa Maiga menderita stroke. Laporan tersebut mengutip sumber yang dekat dengan Maiga. Seorang penasihat Maiga yang dihubungi oleh Reuters, membantah laporan tersebut.
Junta penguasa Mali menunjuk Maiga sebagai perdana menteri pemerintah transisi pada Juni tahun lalu. Junta berkuasa dalam kudeta Agustus pada 2020, dan telah berjanji untuk menyelenggarakan pemilihan demokratis pada 2024.
Sebelumnya pada Sabtu (13/8/2022), misi penjaga perdamaian PBB di Mali mengumumkan akan melanjutkan rotasi pasukan pada Senin (15/8/2022) mendatang, atau satu bulan setelah otoritas Mali menangguhkan mereka dan menuduh tentara asing memasuki negara itu tanpa izin.