Rabu 17 Aug 2022 12:59 WIB

WHO Ajak Publik Sumbang Ide untuk Nama Baru Penyakit Cacar Monyet

Terdapat lebih dari 31 ribu kasus cacar monyet dikonfirmasi sejak awal tahun.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Penyakit cacar monyet atau monkeypox dinilai dapat menyebabkan komplikasi penyakit, seperti radang paru, hingga penyakit radang otak.
Foto:

Usulan lainnya adalah, TRUMP-22 yang tampaknya merujuk pada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ketika pandemi Covid-19 merebak, Trump  menggunakan istilah kontroversial dengan menyebutnya sebagak "virus China" karena awal mula virus ini berasal dari Wuhan, China. Orang yang mengusulkan nama TRUMP-22 mengklaim, nama itu merupakan singkatan dari "Toxic Rash of Unrecognized Mysterious Provenance of 2022".

Pekan lalu, WHO mengumumkan bahwa sekelompok ahli telah menyepakati nama baru untuk varian virus monkeypox, dengan clades. Para ahli sepakat untuk mengganti nama mereka menggunakan angka Romawi, menyebutnya Clade I dan Clade II.  Subvarian Clade II, atau sekarang dikenal sebagai Clade IIb, dipandang sebagai penyebab utama di balik wabah global yang sedang berlangsung.

Nama Monkeypox atau cacar monyer pertama kali dicetuskan karena virus itu awalnya diidentifikasi pada monyet yang dipelihara untuk penelitian di Denmark pada 1958. Penyakit ini kerap ditemukan pada sejumlah hewan, dan paling sering pada hewan pengerat.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak itu, penyebaran penyakit cacar monyet di antara manusia menjadi endemik di negara-negara Afrika Barat dan Tengah.

Namun pada Mei tahun ini, kasus penyakit cacar monyet mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, terutama di antara pria yang berhubungan seksual dengan pria atau homoseksual. Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri otot dan lesi kulit seperti bisul besar.

Menurut WHO, terdapat lebih dari 31 ribu kasus cacar monyet dikonfirmasi sejak awal tahun, dan 12 orang di antaranya telah meninggal. WHO menetapkan wabah itu sebagai darurat kesehatan global. Para ahli WHO bersikeras bahwa, penyebaran cacar monyet secara global  disebabkan oleh penularan kontak dekat antara manusia. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement