Senin 22 Aug 2022 03:45 WIB

Militer Somalia Akhiri Serangan Kelompok Bersenjata di Hotel Selama 30 Jam

Somalia butuh waktu lebih dari 30 jam untuk menahan para yang serbu Hotel Hayat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pasukan bersenjata Somalia. Pasukan Somalia membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk menahan para militan yang menyerbu Hotel Hayat
Foto: Reuters/Feisal Omar
Pasukan bersenjata Somalia. Pasukan Somalia membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk menahan para militan yang menyerbu Hotel Hayat

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pihak berwenang Somalia pada Ahad (21/8/2022) mengakhiri serangan mematikan yang menewaskan sedikitnya 20 orang, ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel di Ibu Kota Mogadishu. Pasukan Somalia membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk menahan para militan yang menyerbu Hotel Hayat pada Jumat (19/8/2022) malam dalam serangan yang dimulai dengan ledakan keras.

"Pengepungan berakhir sekitar tengah malam. Selama serangan itu, pasukan keamanan menyelamatkan banyak warga sipil yang terperangkap di hotel, termasuk wanita dan anak-anak,” kata komisaris polisi Abdi Hassan Hijar kepada wartawan.

Polisi belum memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana serangan itu terjadi. Sejauh ini masih belum diketahui jumlah pria bersenjata yang memasuki hotel. Manajer Hotel Hayat, Ismail Abdi, mengatakan kepada The Associated Press, pasukan keamanan masih bekerja untuk membersihkan daerah tersebut.

Tidak ada lagi tembakan yang terdengar setelah pukul 9 pagi waktu setempat. Sejumlah warga berkumpul di luar gerbang hotel yang rusak parah pada Ahad pagi, untuk mengamati tempat kejadian.

Kelompok ekstremis al-Shabab, yang berafiliasi dengan Alqaeda, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan terhadap hotel tersebut merupakan insiden teror besar pertama di Mogadishu sejak pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengambil alih pada Mei.

Al Shabaab telah berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia selama lebih dari 10 tahun. Mereka ingin mendirikan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi hukum Islam yang ketat. Hayat adalah hotel yang populer di kalangan anggota parlemen dan pejabat pemerintah lainnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan tersebut. Juru bicara Guterres mengatakan, PBB mendukung rakyat Somalia melawan terorisme dan menuju perdamaian.

“Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan teroris di Hotel Hayat. Dia menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban serta pemerintah dan rakyat Somalia," ujar wakil juru bicara Gutteres, Farhan Haq, dilansir Alarabiya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Mogadishu juga mengutuk serangan tersebut. Kedutaan mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap korban luka-luka segera pulih.

“Amerika Serikat mengutuk keras seranganbal-Shabaab di hotel Mogadishu.  Kami berjanji untuk terus mendukung Somalia dan meminta pertanggungjawaban kepada para pembunuh," ujar pernyataan Kedutaan Besar AS di Mogadishu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement