Senin 22 Aug 2022 13:21 WIB

Uni Emirat Arab Kembali Tempatkan Dubes untuk Iran

UEA menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran ke tingkat kuasa usaha di 2016

Bendera Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di Dubai Marina, Dubai, UEA. UEA akan kembali menempatkan duta besarnya di Iran.
Foto: Reuters
Bendera Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di Dubai Marina, Dubai, UEA. UEA akan kembali menempatkan duta besarnya di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Uni Emirat Arab (UEA) akan kembali menempatkan duta besarnya di Iran. Pada 2016, UEA menurunkan level hubungan diplomatiknya dengan Teheran ke tingkat kuasa usaha.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) UEA mengungkapkan duta besar UEA untuk Iran, yakni Saif Mohammed al-Zaabi, akan melanjutkan tugasnya di kedutaan di Teheran dalam beberapa hari mendatang. “(Ini) sejalan dengan upaya UEA untuk memperkuat hubungan dengan Iran, dan sebagai bagian dari keputusan sebelumnya untuk meningkatkan perwakilan diplomatik ke tingkat duta besar,” kata Kemenlu UEA dalam sebuah pernyataan, Ahad (21/8), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Menurut Kemenlu UEA, penempatan kembali duta besar akan berkontribusi dalam memajukan kembali hubungan bilateral dengan Iran. Selain bilateral, hal itu diharapkan akan turut berdampak pada kawasan yang lebih luas. 

UEA menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Iran ke tingkat kuasa usaha pada 2016. Langkah itu diambil setelah Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran digeruduk dan dibakar massa pengunjuk rasa. Penggerudukan itu terjadi saat warga Iran berdemonstrasi memprotes keputusan Saudi mengeksekusi mati ulama Syiah bernama Nimr al-Nimr.

Setelah kejadian itu, UEA, yang merupakan sekutu Saudi, menarik duta besarnya dari Teheran. Namun kini hubungan Iran dan Saudi mulai mencair kembali. Awal tahun ini, kedua negara sepakat untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Riyadh dan Teheran. Hal itu membuka jalan bagi mereka untuk memulihkan hubungan diplomatik bilateral.

Sejak April 2021, Saudi dan Iran memang telah terlibat dalam pembicaraan rekonsiliasi. Kedua negara sudah menggelar beberapa putaran pembicaraan dan masih berproses hingga kini. Irak mengambil peran sebagai mediator dalam proses tersebut.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian mengungkapkan, Iran dan Saudi siap memindahkan pembicaraan rekonsiliasi ke tingkat yang lebih tinggi. “Kemajuan telah dicapai dalam negosiasi ini,” ucapnya pada 21 Juli lalu.

Menurut Amir-Abdollahian, Menlu Irak Fuad Hussein telah menyampaikan bahwa Saudi memindahkan pembicaraan ke tingkat politik dan publik. “Kami mengumumkan kesiapan kami untuk pembicaraan memasuki panggung politik,” uajr Amir-Abdollahian. Dia berharap negosiasi negaranya dengan Riyadh akan mengarah pada pemulihan dan normalisasi hubungan diplomatik bilateral.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement