Senin 22 Aug 2022 16:15 WIB

China Pecat 27 Pejabat Akibat Gambar Jelek di Buku Pelajaran

China telah memecat sekitar 27 pejabat karena ilustrasi jelek di buku pelajaran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah China telah memecat sekitar 27 pejabat karena serangkaian gambar atau ilustrasi yang dianggap jelek dan tak estetik di buku mata pelajaran matematika.
Foto: AP/Andy Wong
Pemerintah China telah memecat sekitar 27 pejabat karena serangkaian gambar atau ilustrasi yang dianggap jelek dan tak estetik di buku mata pelajaran matematika.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China telah memecat sekitar 27 pejabat karena serangkaian gambar atau ilustrasi yang dianggap jelek dan tak estetik di buku mata pelajaran matematika. Para pejabat itu bekerja di badan penerbit milik negara.

"Gaya ilustrasi secara keseluruhan tidak sesuai dengan selera estetika publik. Beberapa tokoh yang diilustrasikan jelek, menunjukkan semangat dan gaya yang buruk, serta tidak mencerminkan citra positif anak bangsa kita,” kata Kementerian Pendidikan China dalam sebuah pernyataan, Senin (22/8/2022), dilaporkan Bloomberg.

Kementerian Pendidikan China menilai, badan penerbit negara telah gagal memahami tujuan teks pendidikan. Kementerian Pendidikan China bersumpah untuk memperkuat kepemimpinan Partai Komunis atas materi pengajaran guna memastikan mereka akan selalu mematuhi arah politik dan orientasi nilai yang benar.

Buku-buku sekolah dasar yang diterbitkan People's Education Press memicu kecaman di media sosial China pada Mei lalu. Hal itu karena buku tersebut menggambarkan seorang siswa dengan mata kecil yang dianggap rasialis. Selain itu, di dalam buku pun terdapat gambar anak laki-laki dengan alat kelamin yang tergurat di celananya. Ada pula ilustrasi anak-anak mengenakan baju bermotif bintang dan garis-garis yang dipandang sebagai pakaian pro-Amerika.

Setelah polemik tersebut bergulir, People’s Education Press merilis permintaan maaf publik lewat akun WeChat resminya. Mereka pun diperintahkan mendesain ulang materi ilustrasi dan gambar untuk semester ajaran yang dimulai pada September.

China telah memperketat kontrol atas buku teks dan kurikulumnya dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu bertujuan meningkatkan patriotisme di kalangan pemudanya. Beijing telah bergerak untuk melarang buku teks dari penerbit luar negeri. Pada saat bersamaan, pemerintah menanamkan ajaran ideologis Presiden Xi Jinping ke siswa sekolah dasar dan menengah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement