REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina menolak apa yang mereka sebut ucapan selamat hari kemerdekaan "sinis" dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Kiev mengkritik Minsk karena membiarkan Rusia menggelar serangan ke Ukraina dari wilayahnya.
Dalam unggahan yang mengejutkan di situsnya Lukashenko menyampaikan ucapan selamat atas 31 tahun kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet. Ia berharap rakyat Ukraina langit yang damai, toleran, berani, kuat dan sukses dalam memperbaiki kehidupan yang baik.
Belarusia merupakan sekutu dekat Rusia dan mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya untuk mengirim ribuan pasukan ke Ukraina. Serta, meluncurkan rudal dari ruang udaranya.
"Saya yakin perselisihan hari tidak dapat menghancurkan fondasi hubungan tetangga yang baik antara rakyat dua negara selama berabad-abad," tulis Lukashenko dalam pernyataannya, Kamis (24/8/2022).
Staf senior kantor kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak mengkritik tajam pernyataan itu di Twitter. "Lukashenko yakin dua tidak menyadari partisipasi dalam kejahatan terhadap Ukraina," cicit Podolyak.
"Itulah mengapa doa sinisnya pada kami 'langit yang damai' sementara membiarkan roket-roket menghantam kami," tambahnya.
Pernyataan Lukashenko bertentangan dengan beberapa deklarasinya mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Pada Juli lalu ia menggambarkan Belarusia sebagai satu-satunya negara di dunia yang mendukung Rusia memerangi Nazi.
Ia mengamini klaim Moskow bahwa invasi yang mereka sebut "operasi militer khusus" di Ukraina untuk membersihkan negara itu dari ultranasionalis. Kiev dan sekutu-sekutu Baratnya mengatakan Rusia menggelar perang tanpa provokasi.
Lukashenko sebelumnya mengatakan Belarusia "diseret" untuk bergabung dalam perang oleh tindakan Ukraina dan pertahanan udara Belarusia menembak jatuh rudal-rudal Ukraina. Ukraina membantah melepaskan tembakan ke Belarusia.