Kamis 25 Aug 2022 16:35 WIB

PM Italia Klaim Berhasil Kurangi Ketergantungan Gas Rusia

Italia mencari sumber energi baru dari Aljazair hingga Azerbaijan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan negaranya secara cepat mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia.
Foto: AP/Gregorio Borgia
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan negaranya secara cepat mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyatakan pada Rabu (25/8/2022) negaranya secara cepat mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia. Italia telah mengurangi ketergantungannya dari 40 persen tahun lalu menjadi setengahnya dengan mencari sumber energi baru dari Aljazair hingga Azerbaijan.

Tindakan itu membuat negara ini tidak terlalu rentan terhadap gangguan pasokan. Draghi menyatakan, penyimpanan gas 80 persen penuh menjelang musim dingin dan berada di jalur yang tepat untuk mencapainya 90 persen pada Oktober.

Baca Juga

Menurut Draghi, Italia bisa sepenuhnya independen dari Rusia pada musim gugur 2024 jika menginstal dua pabrik regasifikasi baru. "Tujuan kami untuk melakukan diversifikasi dari gas Rusia sangat mendasar untuk memberikan kepastian yang lebih besar kepada warga dan bisnis tentang stabilitas pasokan,” katanya.

Draghi sudah mengundurkan diri bulan lalu dari jabatan perdana menteri setelah partai-partai kunci sayap kanan menarik dukungan untuk pemerintah persatuannya. Dia tetap menjabat sampai pemerintahan baru dapat dibentuk setelah pemilihan parlemen 25 September.

Perang Rusia di Ukraina telah mendorong harga gas alam ke rekor tertinggi, memicu inflasi di seluruh dunia. Rusia telah mengurangi aliran gas ke negara-negara Eropa ketika mereka mencoba untuk meningkatkan cadangan untuk pemanasan di musim dingin.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement