REPUBLIKA.CO.ID., NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (24/8/2022) menyerukan perdamaian di dunia saat memperingati Hari Kemerdekaan Ukraina ke-31 dari Uni Soviet dan perjuangan selama enam bulan mempertahankan diri dari perang yang diluncurkan oleh Rusia.
''Rakyat Ukraina dan sekitarnya membutuhkan perdamaian dan mereka membutuhkan perdamaian sekarang,'' kata Sekjen PBB Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Ribuan warga sipil tewas dan terluka, termasuk ratusan anak-anak, sejak Rusia melancarkan perangnya di Ukraina pada 24 Februari.
''Konsekuensi dari perang yang tidak masuk akal ini dirasakan jauh melampaui Ukraina,'' kata Guterres. '
'Kami melihat kerentanan baru muncul di lingkungan global yang sudah usang oleh konflik, ketidaksetaraan, krisis ekonomi dan kesehatan yang disebabkan oleh pandemi, dan perubahan iklim - dengan dampak yang tidak proporsional pada negara-negara berkembang.''
''Percepatan harga pangan, pupuk, dan bahan bakar yang sudah tinggi telah memicu krisis global yang dapat mendorong jutaan orang lagi masuk ke dalam kemiskinan ekstrem, memperbesar kelaparan dan kekurangan gizi,'' tambah dia.
Guterres juga memperingatkan bahwa tidak akan ada cukup makanan pada tahun 2023 kecuali pasar pupuk stabil.
''Banyak petani di seluruh dunia sudah berencana untuk mengurangi area budidaya untuk musim depan. Mendapatkan lebih banyak makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia dengan biaya yang wajar sangat penting untuk lebih menenangkan pasar komoditas dan menurunkan harga bagi konsumen,'' pungkas dia.