Senin 29 Aug 2022 07:45 WIB

Jurnalis Sudan Dirikan Serikat Profesi

Jurnalis Sudan mendirikan serikat profesi independen pertama selama beberapa dekade.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Jurnalis. Jurnalis Sudan mendirikan serikat profesi independen pertama selama beberapa dekade.
Foto: IST
Jurnalis. Jurnalis Sudan mendirikan serikat profesi independen pertama selama beberapa dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Jurnalis Sudan mendirikan serikat profesi independen pertama selama beberapa dekade. Dalam kampanyenya mereka mengatakan hal ini merupakan langkah penting menuju kebebasan setelah kudeta militer.

"Kemenangan ini adalah terbentuk kembali sindikasi kami setelah 30 tahun lebih untuk mempertahankan kebebasan dan profesionalisme pers," kata salah seorang jurnalis Waleed Al Nour yang menunggu selama berjam-jam untuk memberikan suaranya dalam pemilihan ketua serikat, Ahad (28/8/2022).

Serikat itu memiliki 1.164 anggota, sebanyak 659 diantaranya memberikan suara mereka. Selama pemerintahan otoriter Omar al-Bashir muncul serikat-serikat bayang sebagai perlawanan dari serikat yang lebih ramah pada rezim.

Serikat-serikat jurnalis bayangan itu turut mendorong pemberontak yang menggulingkan Bashir pada 2019 lalu. Kudeta militer pada Oktober tahun lalu mengakhiri kesepakatan pembagian kekuasaan antara militer di sipil usai Bashir digulingkan.

Kudeta itu juga menangguhkan siaran radia dan sejumlah wartawan televisi menjadi korban penyerangan, penggerebekan dan penyerbuan yang dilakukan pasukan keamanan dan loyalis rezim otoriter.

Jurnalis yang dekat dengan Bashir mencoba mencegah pemungutan suara ketua serikat dengan mempertanyakan legalistasnya. Mereka mengatakan sindikat jurnalis yang baru tidak bisa menggantikan serikat yang sudah berdiri dari jaman Bashir.

Ketua komite pemilihan Faisal Mohamed Salih yang menjadi menteri informasi di pemerintah sipil mengatakan pemungutan suara digelar dengan demokratis. "Dan lancar dengan angka partisipasi yang tinggi dan disambut gembira para jurnalis," katanya.

Pemantau dari lembaga swadaya masyarakat termasuk dari kelompok-kelompok pengacara oposisi menghadiri pemungutan suara itu. Abdelmoniem Abu Idrees, jurnalis Agence France-Presse (AFP) terpilih sebagai ketua kandidat.

Suara yang sedang dihitung untuk 40 jabatan sindikat lainnya. Salah satu kelompok yang menentang kudeta militer, komite perlawanan Bahri mengatakan pemungutan ini merupakan langkah yang penting.

"Kami hanya dapat mendukungnya, karena meletakkan dasar bagi salah satu tuntutan inti perlawanan kami, dan itu adalah demokrasi," kata kelompok itu dalam pernyataannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement