REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pada 29 Agustus 1950, pasukan Inggris yang terdiri dari sekitar 4.000 infanteri telah tiba di Korea dari Hong Kong. Keputusan untuk mengirim pasukan ke Korea diambil secara medadak sepekan sebelumnya.
Pengerahan pasukan Inggris dimaksud sebagai bala bantuan untuk pasukan PBB yang dipimpin Amerika. Sampai saat itu, satu-satunya dukungan Inggris adalah dari kapal perang di daerah perang Korea dan beberapa skuadron udara lokal.
Dilansir laman BBC History, Senin (29/8/2022), pasukan Inggris yang dikirim diantaranya Batalyon 1 dari Argyll dan Dataran Tinggi Sutherland dan Batalyon 1 dari Resimen Middlesex. Pasukan Amerika telah berada di wilayah tersebut sejak awal Juli.
Pada akhir Juli, Menteri Pertahanan Inggris Emmanuel Shinwell mengumumkan pengerahan pasukan ekspedisi mandiri, termasuk baju besi, artileri dan insinyur, serta infanteri yang akan dikirim ke Korea. Namun dia mengatakan pasukan darat tidak akan ditarik dari Malaya atau Hong Kong untuk menambah kekuatan.
Kendati begitu tampaknya menyusul permintaan mendesak dari Jenderal Douglas MacArthur pekan lalu untuk bala bantuan infanteri, pihaknya memiliki perubahan rencana di Whitehall. Pasukan mandiri termasuk tank centurion masih dikirim ke Korea tetapi diperkirakan tidak akan tiba selama beberapa pelan berikutnya.
Kontingen Inggris telah tiba pada saat garis PBB berada di bawah tekanan berat di bagian depan utara dan pelabuhan Pohang di pantai timur terancam oleh pengepungan Komunis. Laporan dari Korea mengatakan pasukan Komunis juga telah bergerak ke pedalaman untuk menangkap Kigye. Jika mereka berhasil, Komunis bakal mengalihkan perhatian mereka ke Taegu, pusat utama komunikasi sekutu.
Pemerintah Inggris mengumumkan akan meningkatkan pengeluarannya untuk pertahanan dan memperpanjang masa dinas nasional dari 18 bulan menjadi dua tahun sebagian karena tuntutan perang di Korea. Dua juta orang tewas selama perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 Juli 1953.
Dari 63 ribuntentara Inggris yang dikirim ke Korea, 1.078 tewas dan lebih dari 1.000 ditawan. Banyak yang dianiaya dan menjadi sasaran "pendidikan ulang politik". Sekitar 82 tahanan tidak pernah kembali ke rumah dan dianggap meninggal.
Korea Utara dan Selatan akhirnya dipisahkan oleh garis demarkasi yang diperpanjang oleh zona demiliterisasi 2 km di kedua sisi. Kesepakatan damai tidak pernah tercapai hingga kini. Pasukan Amerika tetap ditempatkan di zona de-militerisasi di dan sekitar paralel ke-38 yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.