Senin 29 Aug 2022 12:38 WIB

Pemerintah India Danai Helm yang Bisa Menyaring Udara

India promosikan helm yang dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah India mempromosikan helm sepeda motor yang dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang. Pelindung kepala ini dikatakan dapat menghilangkan 80 persen dari polutan.
Foto: EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY
Pemerintah India mempromosikan helm sepeda motor yang dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang. Pelindung kepala ini dikatakan dapat menghilangkan 80 persen dari polutan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India mempromosikan helm sepeda motor yang dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang. Pelindung kepala ini dikatakan dapat menghilangkan 80 persen dari polutan.

Lembaga negara telah menggelontorkan ribuan dolar ke Shellios Technolabs, sebuah perusahaan rintisan yang pendirinya Amit Pathak mulai mengerjakan proyek helm tersebut sejak 2016. Benda ini diklaim menjadi yang pertama di dunia dari jenisnya.

Pendanaan ini dimulai saat tahun pertama berita utama tentang udara kotor yang membuat warga New Delhi hampir tidak bisa bernapas dari pertengahan Desember hingga Februari. Pada periode tersebut, udara dingin yang berat menjebak debu, emisi kendaraan, dan asap dari pembakaran limbah tanaman di negara bagian terdekat.

"Di dalam rumah atau kantor, Anda bisa memiliki pembersih udara. Namun, orang-orang di motor, mereka tidak memiliki perlindungan sama sekali," kata Pathak yang merupakan insinyur listrik.

Mempertimbangkan kondisi itu, perusahan Pathak merancang helm dengan unit pemurnian udara. Alat ini dilengkapi dengan membran filter yang dapat diganti dan kipas yang ditenagai oleh baterai yang bekerja enam jam dan dapat diisi melalui slot microUSB.

Penjualan helm telah dimulai pada 2019. Menurut Pathak, tes di jalan-jalan New Delhi oleh laboratorium independen mengonfirmasi bahwa helm itu dapat menjauhkan lebih dari 80 persen polutan dari lubang hidung pengguna.

Sebuah laporan pengujian pada 2019 yang dilihat oleh Reuters menunjukkan, helm memotong tingkat partikel udara PM 2.5 yang merusak paru-paru menjadi 8,1 mikrogram per meter kubik dari 43,1 mikrogram di luar. Atas keberhasilan itu, Kementerian Sains dan Teknologi India mengatakan, helm itu menawarkan angin segar bagi pengendara sepeda motor bagi negara yang merupakan rumah dengan 35 dari 50 kota paling tercemar di dunia tahun lalu.

Pathak melihat peluang besar di tengah permintaan tahunan untuk 30 juta helm, tetapi menolak untuk mengungkapkan angka produksi atau penjualannya. Setiap helm dijual dengan harga 4.500 rupee atau hampir empat kali lipat dari harga helm biasa.

Bobot helm ini mencapai 1,5 kg  lebih berat daripada perangkat yang ada, Shellios telah bekerja sama dengan produsen besar untuk mengembangkan versi yang lebih ringan dari bahan termoplastik daripada fiberglass. Upaya ini pun diklaim akan memangkas biaya dan versi baru diharapkan keluar dalam beberapa bulan.

Pathak mengatakan, perusahaan juga menarik minat untuk menyebarkan produknya negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement