REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok Hamas mengecam pemerintah Israel karena memperbolehkan serangkaian konser digelar di Masjid Agung Beersheba. Menurut Hamas, tindakan tersebut telah menodai kesucian masjid.
"Kami sangat mengecam keras perjanjian okupansi Israel untuk mengadakan serangkaian konser dan festival di Masjid Agung Beersheba," jelas Hamas, seperti dilansir Middle East Monitor, Sabtu (3/9/2022).
Hamas menekankan Masjid Agung Beersheba dan seluruh masjid merupakan properti wakaf Islam yang murni dan sepenuhnya dimiliki oleh umat Muslim. Menyelenggarakan konser di area masjid merupakan tindakan yang akan memprovokasi umat Muslim di berbagai belahan dunia.
"Masjid-masjid bersejarah tetap memiliki ikatan dengan negeri ini (Palestina) dan penghuni aslinya," ujar Hamas.
Menurut Hamas, okupansi Israel dan sejumlah kebijakan kolonial tak akan berhasil mendistorsi karakteristik sejarah Palestina atau mengubah fakta sejarah. Hamas juga mengajak warga Palestina untuk mengonfrontasi kebijakan-kebijakan tersebut, melindungi tanah air mereka, serta menjaga situs-situs suci mereka dari Israel.
Pernyataan Hamas ini disampaikan satu hari setelah serangkaian konser dan festival digelar di dalam lapangan Masjid Agung Beersheba.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
