REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sebanyak 56 diplomat Rusia yang diagendakan menghadiri Pekan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB belum memperoleh visa dari Amerika Serikat (AS). Moskow mendesak AS sebagai negara tuan rumah PBB memfasilitasi partisipasi delegasi negaranya di acara tersebut.
“Sampai 1 September 2022, tidak satu pun dari 56 perwakilan Rusia dari kelompok utama dan pendahulu telah menerima visa masuk ke AS. Situasi serupa terjadi dengan jurnalis dan anggota awak yang menyertai penerbangan menteri kami,” kata Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya dalam sebuah surat yang dikirimkan ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Ahad (4/9/2022).
Nebenzya meminta Guterres turun tangan dan membantu Rusia menangani isu tersebut. “Dalam hal ini kami akan meminta Anda untuk sekali lagi menekankan kepada pihak berwenang AS bahwa mereka harus segera mengeluarkan visa yang diminta untuk semua delegasi Rusia dan orang-orang yang menyertainya, termasuk jurnalis Rusia yang akan tinggal di New York untuk meliput kunjungan menteri luar negeri kami,” tulis Nebenzya kepada Guterres.
Dalam surat itu, Nebenzya turut menyampaikan bahwa selama beberapa bulan terakhir, otoritas AS terus menerus menolak memberikan visa masuk kepada sejumlah delegasi Rusia yang ditugaskan dalam acara resmi PBB. “Di antara contoh terakhir semacam itu adalah kunjungan Menteri Dalam Negeri Rusia Vladimir Kolokoltsev yang dibatalkan,” ucapnya.
Pekan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB, yang biasanya dihadiri oleh kepala negara dan menteri, diagendakan digelar pada 20 September mendatang. Menurut jadwal tentatif acara tersebut, menteri Rusia akan menyampaikan pidatonya pada 24 September.