Ahad 04 Sep 2022 12:42 WIB

Jenis Baru Virus Cacar Monyet Terdeteksi di Inggris

Selama ini, varian utama virus cacar monyet yang beredar di Inggris ialah Clade II.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan memperlihatkan sampel swab cacar monyet (Ilustrasi). Inggris tengah melakukan pengujian lebih lanjut untuk melihat apakah strain baru yang terdeteksi sebenarnya adalah virus cacar monyet versi Clade I.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenis baru cacar monyet telah mencapai tanah Inggris hingga memicu kekhawatiran di kalangan pejabat kesehatan. Petugas medis di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan orang yang memiliki varian tersebut belum lama ini berkunjung ke Afrika Barat.

Pasien itu dites positif untuk versi cacar monyet yang berbeda secara genetik dengan yang saat ini beredar di Inggris. Ada dua varian utama virus yang diketahui, yakni Clade I dan Clade II.

Baca Juga

Clade II adalah versi yang kurang mematikan dari virus monkeypox. Clade II telah mewabah di Inggris, namun temuan kasusnya dilaporkan telah melambat dalam beberapa pekan terakhir.

Kini, jenis yang baru saja ditemukan dianggap sebagai versi penyakit yang lebih mematikan sebelumnya. Clade I diketahui 10 kali lebih mematikan daripada Clade II, yang membunuh satu dari setiap 10 orang yang terkena virus.

Clade II memiliki tingkat kematian yang rendah, yaitu satu dari setiap 100 pasien. Para ahli tengah melakukan pengujian lebih lanjut untuk melihat apakah strain yang terdeteksi sebenarnya adalah virus versi Clade I.

Menurut UKSHA, pasien yang membawa jenis baru telah dirawat di fasilitas penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID) yang ditunjuk. Semua kasus cacar monyet langsung dari Afrika Barat serta kasus yang disebabkan oleh Clade I dikirim ke fasilitas ini karena para ahli tidak dapat memprediksi karakteristiknya.

Sementara itu, bagi yang tertular varian Clade II yang lebih aman disarankan untuk tetap berada di rumah untuk mengisolasi diri. Penelusuran kontrak untuk melacak potensi kasus positif lainnya juga telah dimulai.

"UKHSA dan National Health Service memiliki prosedur pengendalian infeksi yang mapan dan kuat untuk menangani kasus penyakit menular impor dan ini akan diterapkan secara ketat sehingga risiko terhadap masyarakat umum sangat rendah," kata Direktur insiden di UKHSA, Sophia Maki, dilansir The Sun, Sabtu (3/9/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement