REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, dua pesawat tempur Cina melewati garis tengah Selat Taiwan. Pada Ahad (4/9/2022), kementerian mengatakan, Beijing melanjutkan aktivitas militernya di sekitar pulau tersebut.
Pada Kamis (1/9/2022) lalu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Cina menggelar simulasi serangan ke kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Tujuannya, mencegah pasukan asing datang membantu Taiwan bila perang terjadi.
Dalam salinan laporan yang dilihat kantor berita Reuters, Kamis (1/9/2022), Kementerian mengatakan, Cina terus memperkuat persiapan tempur untuk menyerang Taiwan. Cina juga dapat menggunakan pasukan atau agen khusus untuk "memenggal" sistem komando dan merusak infrastruktur Taiwan dalam sebuah serangan.
Laporan ini muncul di hari yang sama untuk pertama kalinya militer Taiwan menembak jatuh drone sipil tak dikenal yang masuk ruang udara mereka di dekat pulau kecil di lepas pantai Cina. Penembakan ini dilakukan setelah pemerintah Taiwan berjanji akan bertindak tegas dalam menghadapi meningkatnya penerobosan.
Beijing yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya mendapat perlawanan kuat dari pemerintah Taiwan. Beijing menggelar latihan militer di sekitar pulau itu pada bulan lalu sebagai respon kunjungan House of Representative Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi ke Taiwan.
Pemerintah Taiwan mengatakan, mereka tidak akan memprovokasi atau meningkatkan ketegangan, tapi geram dengan drone Cina yang berulang kali masuk ke pulau yang Taiwan kelola di lepas pantai Cina. Komando pertahanan di gugus pulau yang dikuasai Taiwan, Kinmen mengatakan dalam pernyataannya, drone itu masuk ke ruang udara di atas Pulau Kecil Lion pada tengah hari. Pasukan di pulau itu memperingatkan drone pergi, tapi tidak ditanggapi, sehingga ditembak jatuh, sisanya mendarat di laut.