Senin 05 Sep 2022 09:33 WIB

Jerman Siapkan 65 Miliar Euro untuk Hadapi Naiknya Harga Energi

Jerman siapkan dana 65 miliar euro untuk siasati inflasi dan tingginya harga energi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Baltic Sea Pipeline Link, di Lubmin, Jerman. Negara tersebut akan menyiapkan dana sebesar 65 miliar euro untuk menyiasati lonjakan inflasi dan tingginya harga energi.
Foto:

Pada 31 Agustus lalu, Gazprom mengumumkan penangguhan suplai gas lewat Nord Stream dengan alasan adanya pekerjaan pemeliharaan di unit kompresor gas. Mereka mengungkapkan, pekerjaan tersebut bakal berlangsung hingga 3 Agustus. Namun dengan pengumuman terbarunya, Gazprom berarti belum akan memulai lagi pengiriman gasnya ke Jerman.

Jerman telah mengkritik keputusan Gazprom. Menurut Berlin, penangguhan pasokan gas karena adanya pekerjaan pemeliharan hanyalah dalih. Mereka menilai, penghentian sementara pengiriman gas oleh Rusia merupakan keputusan politik. Moskow telah membantah anggapan bahwa mereka menggunakan pasokan energi sebagai senjata ekonomi melawan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.

Jerman adalah salah satu negara yang sangat bergantung pada suplai gas Rusia. Menurut Badan Jaringan Federal Jerman, sektor industri di negara tersebut mengonsumsi gas 21,3 persen lebih sedikit pada Juli lalu dibandingkan rata-rata bulan yang sama dari 2018 hingga 2021. Menyadari ketergantungan pasokan gas dari Rusia, Jerman kini tengah berusaha mencari alternatif lain.

Saat ini harga energi di Eropa mengalami lonjakan. Hal itu karena Rusia telah membatasi pasokan gasnya ke wilayah tersebut sejak pecahnya konflik di Ukraina. Bulan lalu Gazprom mengumumkan bahwa mereka akan memangkas pasokan gas alam lewat pipa Nord Stream hingga 20 persen dari kapasitas atau menjadi 33 juta meter kubik per hari. Gazprom beralasan, langkah itu diambil karena adanya perbaikan peralatan. 

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement