Senin 05 Sep 2022 15:25 WIB

Jokowi Dorong Filipina Realisasikan Rencana Pembelian Pesawat NC212i 

Sejumlah BUMN Indonesia pun sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (kiri) memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr dan dalam kesempatan itu kedua pemimpin negara membahas penguatan kerja sama bilateral di berbagai sektor kerja sama kawasan dalam konteks ASEAN.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (kiri) memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr dan dalam kesempatan itu kedua pemimpin negara membahas penguatan kerja sama bilateral di berbagai sektor kerja sama kawasan dalam konteks ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Filipina agar merealisasikan rencana pembelian pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022).

“Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC 212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan,” kata Jokowi.

Baca Juga

Jokowi ingin, Indonesia-Filipina dapat meningkatkan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis. Sejumlah BUMN Indonesia pun sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.

“Misalnya proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT PAL dan proyek persinyalan kereta di Manila oleh PT LEN,” ujar dia.

Ia berharap, BUMN dan perusahaan swasta Indonesia bisa memiliki semakin banyak kesempatan dalam mendukung pembangunan di Filipina. Lebih lanjut, kedua negara juga meningkatkan kerja sama perbatasan.

Keduanya sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan agar semakin relevan bagi masyarakat, yaitu revised border crossing agreement dan border patrol agreement.

“Kita juga berkomitmen mempercepat perundingan delimitasi batas landas kontinen berdasarkan UNCLOS 1982,” tambah dia.

Selain itu, di bidang pertahanan dan keamanan, kedua pemimpin negara mendorong dilakukannya penguatan kerja sama keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan. Ia pun mengapresiasi telah dilakukannya penandatanganan agreement on cooperatives activities in the field of defense and security.

“Saya senang kita telah memperbarui trilateral cooperative arrangement (TCA) antara Indonesia, Filipina dan Malaysia. Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan,” jelas Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement