Rabu 07 Sep 2022 18:53 WIB

Tiga Negara Baltik Batasi Warga Rusia Masuk

Larangan WN Rusia masuk tiga negara baltik berlaku mulai pertengahan September.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics, kedua kanan, berbicara kepada media saat ia tiba untuk pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Pusat Kongres Praha di Praha, Republik Ceko, Selasa, 30 Agustus 2022.
Foto: AP Photo/Petr David Josek
Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics, kedua kanan, berbicara kepada media saat ia tiba untuk pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Pusat Kongres Praha di Praha, Republik Ceko, Selasa, 30 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Anggota Uni Eropa Lithuania, Latvia dan Estonia sepakat untuk membatasi warga Rusia yang datang dari Rusia dan Belarusia masuk ke negaranya. Hal ini disampaikan menteri luar negeri ketiga negara itu.

Tiga negara Baltik tersebut diperkirakan akan menerapkan larangan masuk pada pertengahan bulan September. Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics mengatakan terdapat pengecualian bagi alasan kemanusiaan dan keluarga, supir truk dan diplomat.

Baca Juga

"Dalam beberapa pekan dan bulan terakhir penyeberangan warga Rusia yang memiliki visa Schengen naik dengan drastis, ini menjadi masalah keamanan publik, ini juga masalah yang sifatnya moral dan politik," katanya dalam konferensi pers di Lithuania, Rabu (7/9/2022).

Penerbangan langsung antara Rusia dan Uni Eropa sudah dibatalkan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Opsi warga Rusia yang hendak berkunjung ke Uni Eropa semakin terbatas.

Bulan lalu Ukraina mendesak Uni Eropa melarang warga Rusia untuk masuk ke blok itu. Saat itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Eropa seharusnya tidak menjadi "supermarket" bagi siapa saja yang memiliki sarana untuk masuk.

Zelenskyy mengatakan usulannya tidak berlaku bagi warga Rusia yang membutuhkan bantuan seperti warga Rusia yang mempertaruhkan kebebasan atau nyawanya karena melawan kebijakan pemimpin Kremlin Vladimir Putin.

"Harus ada jaminan pembunuh Rusia atau kaki tangan negara teror tidak menggunakan visa Schengen," kata Zelensky.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement