Senin 12 Sep 2022 01:21 WIB

Kapal Terbalik di Selandia Baru, Diduga Tabrakan dengan Paus

Kapal tersebut ditumpangi 11 orang, lima di antaranya meninggal dunia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Pemandangan udara menunjukkan dua perahu penyelamat di samping perahu terbalik Sabtu, 10 September 2022, Kaikoura, Selandia Baru. Lima orang di Selandia Baru meninggal pada Sabtu setelah perahu sewaan kecil yang mereka tumpangi terbalik, kata pihak berwenang, yang mungkin merupakan tabrakan dengan ikan paus. Enam orang lainnya di atas kapal berhasil diselamatkan.
Foto: TVNZ via AP
Pemandangan udara menunjukkan dua perahu penyelamat di samping perahu terbalik Sabtu, 10 September 2022, Kaikoura, Selandia Baru. Lima orang di Selandia Baru meninggal pada Sabtu setelah perahu sewaan kecil yang mereka tumpangi terbalik, kata pihak berwenang, yang mungkin merupakan tabrakan dengan ikan paus. Enam orang lainnya di atas kapal berhasil diselamatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Lima orang tewas setelah sebuah kapal terbalik di perairan Pulau Selatan Selandia Baru pada Sabtu (10/9/2022) waktu setempat. Indikasi awal mengungkapkan kapal terbalik karena bertabrakan dengan ikan paus.

Kapal tersebut ditumpangi oleh 11 orang yang sebagian besar dari kelompok pengamat burung. Kapal terbalik di perairan yang tenang pada Sabtu pukul 10.00 di Goose Bay, sekitar 15 kilometer selatan Kaikoura.

Baca Juga

Melansir laman Channel News Asia, Ahad (11/9/2022), operasi penyelamatan berlangsung hampir tujuh jam dan berakhir ketika regu penyelam polisi menemukan lima jasad dari dalam kapal. Enam orang berhasil diselamatkan dan mengalami luka ringan.

Laporan media mengatakan nakhoda kapal selamat. Sebelumnya, foto di media sosial menunjukkan orang-orang yang selamat melambaikan tangan meminta bantuan di lambung kapal setinggi 8,5 meter. Kapal tersebut dikonfirmasi polisi milik bisnis sewaan lokal.

Wali Kota Kaikoura Craig Mackle menilai ada indikasi kapal itu bertabrakan dengan ikan paus. Mackle tampak bingung melihat bagaimana kapal itu terbalik. Sebab kapal dan air berada dalam kondisi datar dan sempurna. Menurutnya itu adalah waktu dalam setahun ketika paus datang merajalela di lepas pantai Kaikoura.

"Paus bungkuk datang saat ini dan kami memiliki paus sperma yang menetap," katanya. Kaikoura adalah objek wisata yang populer karena margasatwanya yang melimpah dan menawarkan pengalaman menonton ikan paus utama di negara ini.

"Ini adalah peristiwa tragis yang mempengaruhi banyak kehidupan, tidak terkecuali keluarga dan orang-orang terkasih," kata Mackle. "Kesedihan dan belasungkawa yang tulus kami sampaikan kepada mereka."

Namun demikian polisi tidak akan mengomentari kemungkinan itu karena penyelidikan mereka berlanjut. "Informasi yang kami miliki saat ini tampaknya tabrakan. Dengan apa, kami tidak tahu pada tahap ini," kata Sersan Polisi Kaikoura Matt Boyce dalam konferensi pers.

"Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang melibatkan respons signifikan dari layanan darurat dan anggota masyarakat," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement